Mohon tunggu...
Itba muhamadi
Itba muhamadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SMH Banten

UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten student majoring in sharia economics

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasa yang Tertinggal

23 Agustus 2022   20:40 Diperbarui: 23 Agustus 2022   20:46 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

26 Agustus 2022 adalah tanggal yang kita  tunggu untuk mengakhiri segala tektek bengek KUKERTA. Ada yang senang karena bisa cepat-cepat pulang kampung untuk bertemu sanak saudara atau bertemu pacar jika punya, ada juga yang merenung karena Kukerta akan segera berakhir. 

Merenung bukan hanya karena akan berpisah dari yang selalu ada atau yang istimewa, tapi juga akan sangat merindukan momen-momen kebersamaan, bersama kita selama di posko, dengan segala suka-duka yang terselip di dalamnya. Tentu saja gua akan mengenang kebiasaan-kebiasaan yang pernah kalian lakukan, seperti di gebrig  bangun pagi yang sedikit agak susah apalagi anak cowok wkkw,  

minum kopi atau energen sambil duduk bersila dan sambil melantangkan suara" ayooo banguun malu sama tetangga" itu keluar dari mulut salasatu temen saya sebut saja minceu, jadwal piket bergilir, tugas memasak, mencuci piring, mendengarkan musik joko tingkir,

sampai ke hal-hal konyol yang terkadang membuat kesal atau malah menambah rindu. sampai saat-saat menyedihkan tapi gak menyedihkan banget sii, ketika air di posko kita mati akibat kahuruan ( kebakar ) sannyo dan kita harus numpang mandi di ruma nenek atau terpaksa mandi di musola. Huuhuhuuu 😮‍💨

Ketika KUKERTA, tempat tidur kita lebih sempit dari sebelumnya, kasur dan bantal kita tidak seempuk kasur dan bantal di rumah atau di kost. Di kiri-kanan kita ada wajah-wajah dengan nafas bau di selangi kebisingan akibak ngorok nya si dede irfan, wajah-wajah konyol ketika tidur lelap dan ketidaknyamanan lainnya.

tapi pernahkah kalian berpikir jika ketika kita tiba-tiba terbangun di kamar kita dan kita sendiri. Lalu kita  menoleh kiri dan kanan, sudah tidak ada lagi wajah-wajah menyebalkan yang menghiasi malam dan pagi kalian selama 40 hari ? Klo gua si pastinya bakalan merindukan semuanya siii kalian gimana?

Tidak ada lagi suara khas yang setiap pagi membangunkan anak cowok Mulai dari suara yang agak sakit di telinga sebut saja suara minceu, boneng. Yang menggelehger tidak enak di dengar, ada juga yang nyaring, pres , plong sebut saja suara bunda rishaa. terkadang sampai tidak terdengar sii wkwk. Tidak lagi duduk melingkar dan makan bersama. Pernahkah kalian berpikir akan seakrab ini dengan teman-teman kukerta kita? Tentusaja iya dong.

Tapi bagaimana yak jadinya ketika keakraban itu tiba-tiba lenyap saat kukerta berakhir. Tentunya kita akan kembali pada rutinitas masing-masing bukan?

Ingat proker  yang berhasil atau terkendala tapi kita selalu kompak dan ada rasa bangga ketika program kita akhirnya berhasil dan selesai.

Ingat Pak RT, Pak Komi, Pak udin,

yang baik hati. sampai pak kades yang sangat jarang bahkan tidak pernah memperdulikan kita, atau warga yang selalu membawakan kita makanan gratis ke posko terlepas dari niat baik atau niat “tersembunyi” di baliknya.

Perpisahan kukerta merupakan momen yang antara gua tunggu tunggu dan juga takut jika hari itu akan tiba. Diam-diam gua memendam rasa kekhawatiran  bahwa gua sangat menunggu datangnya hari perpisahan itu hanya karena gengsi jika kalian tahu bahwa gua sangat sedih bila berpisah dengan kalian semua yang sangat menyebalkan itu. Heheh

momen ini yang sebenarnya  sangat gua benci.

Ketika itu, kalian sudah tidak memiliki kata-kata indah lagi untuk dibagi. Kalian terdiam dan hanya bisa melihat kebersamaan ini untuk yang terakhir kalinya. Kalian akan tersenyum atau tertawa satu sama lain, entah itu tawa manis atau pahit hanya kita yang tahu.

Ketika kita  berkemas dan dalam hati akan selalu ingat letak tidur, letak benda atau baju yang tergantung di sana-sini. Kamar itu kan kosong kembali. Posko itu akan sepi seperti biasa. Tidak bisa dibayangkan saat Warga, dewan guruu mengucapkan selamat tinggal dan terimakasihnya. Lalu, tiba saatnya kita pulang. 

Bukan masalah barang-barang kecil atau potongan sabun yang sengaja kita tinggalkan di sana. Tapi lebih kepada hati yang tertinggal di lokasi Kukerta beserta kenangan yang terselip di dalamnya.  Alhamdulillah Akhirnya, kita sampai di penghujung periode KUKERTA ini gengs.

Terimakasih aris,kang aliman, adit, adung irfan, lastri, risa, ayu, ripa, atuy, minceu, boneng, muna. terima kasih untuk momen 40 hari nya. belajar banyak tentang arti kebaikan, ketulusan, keikhlasan, dan kebersamaannya. Meski banyak beban berat, meski banyak hal hal rumit, tapi kalian sudah mengerti bahwa ini semua harus terus dihadapi, maaf juga atas semua rasa sakit, pahit yang selama ini telah menyakiti.

Terimakasih masyarakat cikulur khususnya warga Bahbul, naretel. Kita pernah di pertemukan dalam waktu yang kita rencanakan dan diwaktu itu berbaur menjadi satu kisah, pengalaman yang sulit untuk saya lupakan rasa syukur yang tak terhingga saya ucapkan atas setiap kesempatan baik yang telah Kalian berikan. Terimakasih.

Itba muhamadi

KUKERTA 47

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun