7
Si pendosa berkepribagian ganda tidak bertanggung jawab atas jalan-jalan di depanmuÂ
Kau punya sepatumu sendiri, TracyÂ
Berjalan maju atau mundurÂ
Kau menentukan Â
8
SepatuÂ
Tracy memiliki seratus pasang sepatuÂ
Yang disimpannya di dalam lemari kacaÂ
High heels 11 cm 5 cm 2 cm
Sneakers dan boots dan casuals  Â
Masing-masing punya peruntukan sendiriÂ
Tidak berkelahiÂ
9
Pohon ModelÂ
Adalah Pohon ModelÂ
Ravi dan Tracy di antara ranting-rantingnyaÂ
Ravi lebih dulu Tracy kemudianÂ
Ranting Ravi besar dan kuatÂ
Ranting Tracy baru dan segar Â
Saat ranting Ravi lepas dari Pohon Â
Tracy punya dua pilihanÂ
Lepas atau lekatÂ
Pohon hanya diamÂ
10
Rule #1 Â
Kau jadikan Ravi landasanmu membangun tabernakel di belakangnya kakimu melangkah di jalan sempit yang sedikit orang tahu kau yakin kakinya kuat mampu berdiri di muka jutaan orang bertahun-tahun tanpa pipi bersemu sampai dunia bongkar aib seumur hidup kau tak percaya hoax fitnah menjadi kebenaran kau kecewa dia bukan salah hanya kau tidak sadar peraturan nomor satu miliknya. Â Â Â
10Â
Perang Ukraina & RusiaÂ
Ia menutup mulutnya pada hal yang tidak ia pahami sejarahnyaÂ
Â
11
FilterÂ
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan sia-siaÂ
Berulang kali kau katakan itu di IG Live
Dengan rambut rapi tersisir dan bibir merah bergincuÂ
12
I am just a tropical girl saved by the LordÂ
Pada suatu hari seorang gadis kampung dari Bali berjalan di jalan kucing di New York
Mata seluruh dunia melihatnya Â
Tinggi 1,79 cm
Pinggang 62 cm
Pinggul 90 cmÂ
Mau bertanding ketenaran denganku, tanyanya
*
Balige, awal Maret 2022
Catatan:
Tracy Trinita adalah model remaja yang hits tahun 1990-an, tinggal di Bali. Pertama ia memenangi lomba model Elite majalah remaja Mode, dan terpilih ke New York. Setelah itu ia menjadi model international, dikenal karena keunikan wajahnya, dan menjadi pujaan remaja Indonesia dan dunia.
Lama tidak mengikuti beritanya kecuali posenya sekilas-sekilas di brand-brand fashion dunia. Â Pada satu hari ia bicara tentang Tuhan. Terkejut dengan perubahan ini, saya membacanya, ternyata ia telah menyelesaikan sekolah teologi di Inggris selama tiga tahun. Sejak itu saya memperhatikannya.Â
Tahun 2013, ia bergabung di satu lembaga pelayanan RZIM (Ravi Zacharias International Ministry), yang dipimpin oleh Ravi Zacharia (1946-2020), pastor India berkebangsaan Amerika. Pendeta Ravi sangat berkarisma, ia menulis 30 buku, berkhotbah di depan jutaan orang, melayani umat selama 40 tahun. Ratusan rekaman videonya ditonton langsung oleh ribuan orang. Banyak tokoh kristen mengaku banyak dipengaruhi olehnya. Saya termasuk salah satu pengagumnya.
Pada Mei tahun 2020 Ravi meninggal dunia akibat kanker. Setelah ia meninggal banyak perempuan mengaku telah mengalami kekerasan seksual oleh Ravi. Tahun 2021 RZIM meminta lembaga hukum Miller & Martin untuk melakukan investigasi mengenai kemungkinan kebenaran skandal tersebut. Miller & Martin mewawancara ratusan perempuan termasuk terapis pijat di banyak lokasi dan data dari empat hape pribadi Ravi. Atas investigasi tersebut, terbukti Ravi telah melakukan banyak sekali kejahatan seksual atas ratusan perempuan di banyak tempat, terutama di Thailand. Lembaga RZIM meminta maaf kepada dunia, akan meniadakan semua yang berkaitan dengan Ravi, termasuk buku dan rekaman, dan menutup lembaga.Â
Dunia terkejut atas temuan itu, termasuk saya. Lalu teringatlah saya pada Tracy Trinita. Saya mencari medsos IG-nya, mengikutinya, dan mencari tahu keadaan dan komentarnya sekitar skandal RZ.Â
Saya mendengarkan Tracy, turut menangis ketika badai itu menerpa keluarga besar RZIM di Indonesia. Dan saya mengagumi, dan berterima kasih dengan cara Tracy menanggapi masalah yang sangat sangat sensitif dan kontroversial itu, termasuk perasaannya, sampai saya menuliskannya dalam puisi-puisi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H