Bertambah lagi seorang teman yang telah melalui proses sarjananya,
Bertambah lagi teman-teman lainnya yang mendapatkan gelar kebanggaannya,
dan cemburu di hati mulai kembali muncul,
kecemburuan ini membuat saya semakin tertunduk karena beban di pundak tak kunjung hilang,
kecemburuan ini membuat saya semakin terdiam karena tak mampu lagi memberikan alasan kenapa tak kunjung selesai,
memang terlihat rapuh dan tak berdaya,
tapi kecemburuan ini juga membuat saya mau untuk mulai "bergerak" lagi,
bukan hanya bergerak, tapi saya sadar harus berlari untuk mengganti semuanya,
menyadari bahwa waktu tidak akan menunggu saya yang sedang bermalas-malasan,
dan mencari beribu alasan untuk menenangkan diri sendiri
kecemburuan ini juga membuat saya bersemangat untuk segera menampilkan hasil beban berbulan-bulan...
namun sayang, semangat itu kadang rasanya tertahan dengan beragam pikiran yang membuat kening berkerut..
memikirkan bagaimana rasanya ketika saya harus melawan orang-orang yang lebih dulu merasakan gelar mereka,
memikirkana bagaimana rasanya ketika saya harus beradu argumen seorang diri,
memikirkan bagaimana rasanya nanti ketika saya harus menunggu pengumuman hasil beban saya, apa sudah terangkat dengan baik atau malah bertambah beban itu?
tidak muluk-muluk dengan memikirkan yang masih jauh di pelupuk mata,
yang di depan mata, saya memikirkan bagaimana rasanya ketika harus berhadapan dengan pemberi nasihat dan harus kembali jatuh ketika mendengar nasihatnya..
Ingin berlari tapi kaki tetap bertahan di tempat dan tak bergerak...
tidak ingin memikirkan hal negatif dan membuat pesimis,
saya pikir saya akan menganggap semua itu adalah seni yang harus saya ukir sebelum menghasilkan sesuatu yang indah :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI