Mohon tunggu...
Ita Apriyanti
Ita Apriyanti Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa UNISSULA Fakultas Ekonomi

Mahasiswa UNISSULA Fakultas Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Perbedaan antara Metode Rata-rata Tertimbang dan Metode FIFO

2 Juni 2020   21:08 Diperbarui: 10 November 2021   12:55 21323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rata-rata perimbangan (Sumber: Pexels/fauxels)

Memisahkan unit-unit dalam persediaan awal dari unit-unit yang mulai diproses dan selesai dalam periode berjalan.

menggunakan biaya perunit rata-rata yang dihitung untuk semua unit yang selesai dalam periode tersebut, termasuk persediaan awal WIP dan unit-unit yang mulai diproses dan selesai pada periode tersebut.

Memisahkan biaya persediaan awal WIP dari biaya pada periode berjalan, dan metode tersebut hanya menggunakan biaya dan upaya kerja pada periode berjalan untuk menghitung biaya perunit ekuivalen. Akibatnya, mrtode FIFO menghitung secara terpisah biaya untuk unit-unit pada WIP awal dan unit-unit yang mulai diproses pada periode berjalan.

Metode rata-rata tertimbang pada umumnya lebih mudah untuk digunakan karena perhitungannya lebih sederhana. Metode FIFO ini paling sesuai jika jumlah persediaan WIP relatif cukup sedikit, atau tingkat persediaan cukup barfluktuasi.

Banyak perusahaan lebih memilih menggunakan metode FIFO dibandikan dengan metode rata-rata tertimbang untuk tujuan pengendalian biaya dan ekuivalen kinerja karena biaya perunit ekuivalen dengan menggunakan Metode FIFO hanya mencerminkan biaya dari upaya kerja pada periode berjalan. 

Perusahaan biasanya mengevaluasi kinerja manajer departemen hanya pada biaya periode berjalan tanpa menggabungkan pengaruh dari kinerja pada periode yang berbeda. Pada metode rata-rata tertimbang biaya pada periode sebelumnya dan pada periode berjalan digabungkan, dan penyimpangan kinerja dalam periode berjalan dapat ditutupi dengan variasi pada unit biya produksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun