Sentral Tunisia Menaikkan Suku Bunga Demi Melawan Inflasi
Bank Sentral di negara Tunisia atau the Central Bank of Tunisia (Banque Centrale de Tunisie) 'terpaksa' mengerek suku bunganya, akibat perekonomiannya telah mencapai tingkat inflasi tertinggi dalam tiga dekade ini.Â
Jika tidak dinaikkan, inflasi di negara tersebut bisa semakin parah tak terkontrol karena sekarang ini (per Sepetember 2022) sudah melonjak mencapai 9,1%Â
Fondasi makroekonomi akan terkikis jika inflasi tidak dicegah, dan berpotensi menggerogoti keuangan negara tersebut, yang juga sedang rapuh.
Besar kenaikann suku bunga acuannya adalah sebesar 25 basis poin.
Artinya:
1. suku bunga pinjaman menjadi 7,25% (sebagai perbandingan, di Indonesia suku bunga lending facility sebesar 4,50%)
2. suku bunga tabungan menjadi 6,25%  (di Indonesia suku bunga deposit facility sebesar 3,00%)
Persentase suku bunga di Tunisia jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia  bukan?
Â
Dampak paling nyata dari kenaikan suku bunga di Tunisia, salah satunya adalah Pemerintah Tunisia akan semakin sulit mencari pembiayaan.Â
Kini, negara tersebut sedang berupaya memperoleh program pindpjaman baru kepada International Monetary Fund/ IMFÂ (Dana Moneter Internasional).
Â
Problem lainnya yang tengah dihadapi negara Tunisia:
1. defisit anggaran membengkak karena harga komoditas global yang naik
2. sering dilanda kerusuhan/ ketegangan politik
3. ketergantungan impor untk makanan dan energi                      Â
4. kelanjutan dari pencabutan pembatasan Covid-19 mendorong demand/ permintaan domestik, namun karena negara tersebut banyak tergantung kepada impor maka neraca pembayaran menjadi tertekan
4. sedangkan aktivitas ekonomi telah melemah sebelumnya
Â
Dengan demikian, semakin banyak deretan bank sentral di dunia, yang telah, sedang, dan akan menaikkan suku bunganya di waktu ke depannya - dalam rangka memerangi tingkat inflasi yang bergerak liar dan melonjak tinggi. Sejatinya, tren masa-masa 'hawkish'Â menandai tahun ini. Burung elang memang sedang beterbangan.
Â
Semoga negara kita Indonesia tetap berjaya!
Â
Sumber: Bloomberg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H