Mohon tunggu...
Noverita Hapsari
Noverita Hapsari Mohon Tunggu... Lainnya - Fun and Fine

Seorang Kompasioner

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bank Sentral Tunisia Menaikkan Suku Bunga Melawan Inflasi (Bagaimana di Indonesia?)

6 Oktober 2022   12:39 Diperbarui: 6 Oktober 2022   13:11 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Central Bank Of Tunisia (WIKIPEDIA)

Sentral Tunisia Menaikkan Suku Bunga Demi Melawan Inflasi

Bank Sentral di negara Tunisia atau the Central Bank of Tunisia (Banque Centrale de Tunisie) 'terpaksa' mengerek suku bunganya, akibat perekonomiannya telah mencapai tingkat inflasi tertinggi dalam tiga dekade ini. 

Jika tidak dinaikkan, inflasi di negara tersebut bisa semakin parah tak terkontrol karena sekarang ini (per Sepetember 2022) sudah melonjak mencapai 9,1% 

Fondasi makroekonomi akan terkikis jika inflasi tidak dicegah, dan berpotensi menggerogoti keuangan negara tersebut, yang juga sedang rapuh.

Besar kenaikann suku bunga acuannya adalah sebesar 25 basis poin.

Artinya:

1. suku bunga pinjaman menjadi 7,25% (sebagai perbandingan, di Indonesia suku bunga lending facility sebesar 4,50%)

2. suku bunga tabungan menjadi 6,25%  (di Indonesia suku bunga deposit facility  sebesar 3,00%)

Persentase suku bunga di Tunisia jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia  bukan?

 

Dampak paling nyata dari kenaikan suku bunga di Tunisia, salah satunya adalah Pemerintah Tunisia akan semakin sulit mencari pembiayaan. 

Kini, negara tersebut sedang berupaya memperoleh program pindpjaman baru kepada International Monetary Fund/ IMF (Dana Moneter Internasional).

 

Problem lainnya yang tengah dihadapi negara Tunisia:

1. defisit anggaran membengkak karena harga komoditas global yang naik

2. sering dilanda kerusuhan/ ketegangan politik

3. ketergantungan impor untk makanan dan energi                                           

4. kelanjutan dari pencabutan pembatasan Covid-19 mendorong demand/ permintaan domestik, namun karena negara tersebut banyak tergantung kepada impor maka neraca pembayaran menjadi tertekan

4. sedangkan aktivitas ekonomi telah melemah sebelumnya

 

Dengan demikian, semakin banyak deretan bank sentral di dunia, yang telah, sedang, dan akan menaikkan suku bunganya di waktu ke depannya - dalam rangka memerangi tingkat inflasi yang bergerak liar dan melonjak tinggi. Sejatinya, tren masa-masa 'hawkish' menandai tahun ini. Burung elang memang sedang beterbangan.

 

Semoga negara kita Indonesia tetap berjaya!

 

Sumber: Bloomberg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun