Sedangkan, tindak nyata dari industriawan yang eksportir, misalnya:
1. Menginisiasi dan melakukan penetrasi pasar walau pangsanya masih terbilang kecil.
Contohnya yakni ekspor produk unggas ke negara Singapore, walaupun nilainya masih terhitung kecil (Rp 40 milyar pada Juli 2022) namun yang penting adalah ke-pioniran-nya, sebagai tindak penetrasi awal pada pasar.
2. Melakukan berbagai kunjungan bisnis, dengan tujuan memperoleh informasi, terutama ke negara-negara yang biaya produksi suatu barang atau komoditas tertentu lebih tinggi dibandingkan produk nasional, sehingga harga menjadi relatif terhitung murah dan barrier harga pun turun.
3. Khusus untuk industri tekstil, sebaiknya pelaku usaha tekstil terus meningkatkan kualitas, dan mendorong Pemerintah untuk mencegah banjirnya impor barang sejenis, apalagi jika telah terbukti bahwa nilai impornya sudah lebih besar dari nilai ekspornya.
4. Pelaku harus terus  memberi masukan kepada Pemerintah melalui Kadin misalnya, baik input-input yang membangun, maupun melaporkan kendala-kendala dalam melakukan kegiatan ekspornya, demi kemudahan ekspor di masa depan.
PENUTUP
Dengan demikian, Indonesia diharapkan mampu meningkatkan pangsa pasar ekspornya, dan menjadi pemain global dengan peran yang signifikan. Para pemain ekspor swasta juga harus jeli menangkap peluang pasar dan konsisten melanjutkan gebrakan dan segala upaya yang telah diusahakan Pemerintah.
Sumber:
1. kompas.id      Â
  https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/10/02/sabuk-sabuk-pengaman-ekspor