Rasa lapar tersaji tenang di atas helai daun pisang yang menua
pada tikar anyaman, hasil kelindan jarit lusuh dan gelas kerontang
lepaskan penat laki-laki tua yang menerawang nasib.
Kepulan asap tembakau menari di atas pelipisnya selepas menyorong gerobak
tangannya merangkul sepi di tengah riuh mesin pembangunan yang nyaring
lenyapkan resahnya dengan mencipta khayal manis.
.
Tuan dan nyonya tengah sibuk menghitung kalori di nampannya
di atas pundi emas yang seakan yakin tak pernah habis
sembari menyembunyikan daun-daun dosa di hutan
sikap membenarkan diri sendiri tetaplah menyenangkan
.
Sedang laki tua itu menghitungi gemerincing koin penebus sesuap nasi
pada warung reyot yang menempeli dinding beton seakan siput
melucuti gelembung jerangan daun teh mendidih di dalam teko penyok
di sana ia menukar siksa laparnya sedangkan kecoak berlarian di tanahnya
----
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H