*
Kembali pada kasus di atas, terlepas dari keluhan pak sopir X di atas (worked-hours yang berkurang cukup signifikan), bisa saja magnitude pengurangannya mampu di--outweigh atau ditutupi oleh new entry (supir Grab) yang lebih banyak lagi. Jumlah labor pun (variabel L) melonjak lebih tinggi lagi (berarti persentase "n" bertambah).
Hal ini masih diperkuat lagi dengan peningkatan efisiensi. Ini akibat bisnis berbasis platform aplikasi computer membutuhkan supir/ pengendara yang tidak boleh gaptek dan bukan sekadar mampu menyetir saja. Atau secara sederhana, orang yang tidak bisa menyetir jadi termotivasi untuk belajar mengemudi, memahami mesin mobil, dan seterusnya. Implikasinya, laju pertumbuhan "g" atau tingkat "labor augmenting" pun meningkat.
Maka secara keseluruhan, jumlah labor efektif naik, yang berdampak pada pembesaran pendapatan.
Lebih jauh lagi - di luar dari hitung-hitungan angka dan rumus - sektor ini juga mengalami pertambahan nilai intangible aspects. Contohnya, melalui unionization (via Inkoppol) didukung oleh payung peraturan yang lebih baik, maka asuransi, jaminan, rewards, bonus, insentif, dan lain-lainnya, akan terjamin.
Ini persis seperti pengakukan pak sopir X di atas. Ia menceritakan atas haknya memperoleh 'reward' jika mencapai target tertentu (Maaf, penulis tidak menanyakan detilnya). Nah, pak sopir X ini berencana mengambil cuti beberapa hari setelah memperoleh bonusnya, karena kesehatannya agak terganggu. Ia ingin memulihkan kesehatannya dulu.
Tentu saja kesemua pembahasan ini masih membutuhkan kajian lebih dalam, didukung dengan data yang lengkap. Ini menarik untuk diteliti.
*
Masih terkait dengan variabel GDP, penulis menggabungkan analisis di atas dengan sumber yang lain. Rumusnya sebagai berikut:
Keterangan: