CO bertambah akibat external shock berarti bergesernya kurva CO ke kanan (perlu diingat, ini bukan pergerakan sepanjang kurva, melainkan pergeseran kurva). Garis merah ke garis hijau. [Panel b]
2. Imbasnya adalah kurva total demand for Loanable Funds meningkat akibat hengkangnya dana panas/ portofolio (CO). Pengaruh ikutannya langsung terlihat pada dikereknya interest rates onshore (dalam negeri) akibat taka langsung dari kenaikan interest rates offshore.
Garis merah ke garis hijau. [Panel a]
3. Rupiah tergelincir atawa depresiasi. Secara teori, net export seharusnya akan bertambah dari tingkat yang sebelumnya. Inilah sebenarnya, salah satu 'sisi baik' dari depresiasi.
Cara bekerjanya bisa melalui dua arah:
- Export bertambah. Stimulus untuk mengekspor jadi lebih besar, karena pendapatan eksportir jadi lebih besar. Demikan pula importir di luar negeri, merasakan murahnya produk Indonesia, sehingga terangsang untuk menaikkan permintaan atas barang/ jasa Indonesia.
- Import berkurang. Depresiasi membuat produk impor menjadi mahal.
Garis merah ke garis hijau. [Panel c]
P E N U T U P
Warren Buffet dalam wawancaranya di TV baru-baru ini mengemukakan pandangannya, bahwa masa depan ekonomi dunia akan berlangsung tidak begitu baik.
So, welcome era Tight Monetary Policy. Bersiap-siaplah mengencangkan ikat pinggang. Karena bisa saja, keadaan ini bertambah dan makin mendalam, dalam ketakjelasan volatilitas global.
Namun kita tidak perlu bersikap pesimis.
Jadikan Indonesia kembali sebagai safe haven agar terjadi reverse atau pembalikan arus portofolio global ke dalam negeri. Namun tetap diwaspadai karena jenis investasi tersebut sifatnya jangka pendek dan tak terpredikisi yang sewaktu-waktu bisa lari keluar kembali. Tentunya, upaya tersebut disertai realisasi policy lainnya yang kondusif dan pembangunan fisik di berbagai bidang. Fundamental makroekonomi secara kseluruhan diperkuat.