Nah, setelah memahami dua hal tersebut (Reaction Function/RF dan Snowball Effect/SE) maka keduanya akan digabungkan menjadi satu dalam sebuah diagram yang akan melukiskan tingkat keseimbangan dan kepekaan responnya terhadap perubahan (volatilitas).
Pada kasus terjadinya guncangan ekonomi (shocks) yang menggoyang posisi hutang, maka PB (Primary Balance) akan bereaksi.
Reaksinya terbagi dua tipe:
1. Respon PB amat kuat (mendominasi) terhadap gejolak hutang. PB amat stabil, posisi neraca tidak akan jadi deficit alias menggali hutang baru secara massif (ditunjukkan oleh gambar 6).
Tingkat hutang akan selalu setia, diguncang bagaimana pun akan bergerak secara konvergens untuk kembali kepada kesetimbangan semula (titik E). Hal tersebut berlaku, baik ke arah kanan (panah warna merah) atau arah ke kiri (panah warna biru).
Hal itu terjadi ketika GAMMA (slope RF) > RHO (slope SE)
2. Reaksi PB sangat lemah, hingga sebuah goncangan mampu menggeser kesimbangannya. Itu terjadi ketika GAMMA (slope RF) < RHO (slope SE).
PB amat labil, sehingga guncangan ekonomi internasional akan meningkatkan hutang dengan cepat (ditunjukkan oleh tanda panah merah ke arah kanan (seperti ditunjukkan oleh gambar 7)
Nah, dari gabungan pengertian diatas akan disajikan satu diagram yang mencakup keseluruhan poin, menjadi satu yakni batas hutang yang sehat (Debt Limit). Ini berlaku khusus untuk ketimbangan tak stabil (unstable equilibrium) saja tentunya.