Mohon tunggu...
Noverita Hapsari
Noverita Hapsari Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Kompasianer

“...aku menulis bisa jadi karena kedukaan-ku, atau ..mungkin juga akibat kesukaan-ku...”

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengenal Ekonomi Robinson Crusoe, Analisa Dasar Ilmu Ekonomi

18 Maret 2018   16:14 Diperbarui: 18 Maret 2018   16:21 2817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selayaknya manusia normal, ia akan mempertimbangkan kepuasan dirinya, berupa waktu yang semaksimal mungkin untuk bersantai alias tidak bekerja. Selama 24 jam, umumnya seseorang itu ingin bersenang-senang belaka, nyantai, rileks, tidak dikejar dead line. Akan tetapi kehidupan manusia memang bukanlah dipersembahkan kepada hedonism belaka, melainkan ia butuh bekerja, perlu makan, ingin eksistensi, dan sebagainya.

Nah, apalagi di pulau yang tidak memiliki fasilitas internet ini, walhasil bersantai di pantai sepanjang hari bukanlah pilihan bagi pak Robin, yang juga rada 'jomblo' itu (maaf, nyuwun sewu).

Permasalahannya, untuk memenuhi kebutuhan primer (makan), ia harus memetik kelapa. Nah, kehendak/ keinginan pak Robin ini bisa direpresentasikan dengan sederatan kurva-kurva indeferens. Tentu saja pak Robin akan memilih kurva tertinggi demi mencapai kepuasan paling maksimum. Perpotongan antara kurva indiferens (kesenangan) dengan kebutuhan hidup (kewajiban) yang diiidentikan dengan budget-line, menjadi titik keseimbangan pak Robin. Locus tersebut merupakan kesudian/ kemauan dari pak Robin untuk bekerja.

Disini, ia menjatuhkan pilihan untuk bekerja selama 10 jam seharinya dengan imbalan ('upah' atas mengorbankan 14 jam dari waktu santainya) berupa 10 butir kelapa.

Kalkulasi:

10 jam = 10 butir kelapa.

Artinya, pak pak Robin akan memroses 1 kelapa dalam tempo 1 jam, yakni untuk memanjat pohon kelapa, memetiknya, memungutnya, mengupasnya, mencungkil isinya, mencuci, mengeringkan/ menjemurnya (untuk dijadikan kopra sebagai bahan pangan, misalnya).

Fair enough, kan?

II. Sebagai seorang PRODUSEN

Pak Robin akan mengalkulasi bahwa si pekerja (yakni dirinya sendiri) memiliki tenaga, ketrampilan, dan waktu. Jadi sebaiknya ia dipekerjakan sebagai pemetik kelapa. Berapa lama jam kerjanya? Hmmm...sebagai boss, ia berpikir bahwa tidak baik juga untuk mempekerjakan dirinya terlalu lama. Ini akibat terdapatnya sifat Diminishing Returns dari fungsi produksi (memroses kelapa).

Artinya, semakin lama ia dipekerjakan, bukannya semakin memperoleh hasil berlimpah, malahan bisa saja makin menurun karena kelelahan fisik. Karena alasan tersebutlah, kurva fungsi produksi umumnya berbentuk konkaf (diminishing).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun