Demikian juga dengan kebiasaan buruk, mesti ada kegiatan baru sebagai ganti kebiasaan lama yang buruk. Apa itu? Melakukan Taraweh dan membaca --tilawah- al-Qur'an. Karena dilakukan selama sebulan. Maka, ketika selesai waktu yang tiga puluh hari. Â Tilawah al-Qur'an dan sholat malam (pengganti taraweh) sudah menjadi habit manusia yang melaksanakan puasa selama tiga puluh hari.
Apakah harus tiga puluh hari atau dua puluh satu hari, untuk merubah habit manusia? Jawaban dari pertanyaan ini. Tidak harus.
Penelitian yang dilakukan Dr. Stoltz telah menjawab  pertanyaan yang sama. Berapa  lama kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru. Beliau mengajukan pertanyaan tersebut pada Dr.Nuwer dengan maksud mendapatkan jawaban yang tidak sama dengan kesimpulan untuk merubah habit, dibutuhkan waktu dua puluh satu hari.
Namun, Dr Nuwer malah bertanya kembali kepadanya.
"Berapa lamakah waktu yang Anda butuhkan untuk belajar jangan menyentuh tungku yang panas?" tanya Dr. Nuwer.
"Kurang lebih sedetik," jawab Dr. Stoltz.
"Tepatnya 100 mili detik,"jawab Dr. Nuwer.
Dr. Stoltz tercengang. "Apa maksudnya?"
"Pada waktu anda menyentuh tungku panas, "alarm" di otak Anda akan langsung berbunyi, menyadarkan Anda di mana Anda menaruh tangan Anda. Suara alarm yang keras itu menjadi alat untuk memutus pola pikir bawah sadar di Basal Ganglia -- suatu wilayah tidak sadar dan bekerja otomatis di dalam otak -- dan membawanya ke wilayah otak yang sadar atau Cerebral Cortex, bagian luar otak yang berwarna kelabu." Urai Dr. Nuwer.
Analog dengan shock terapy yang dikemukakan Dr. Nuwer, kejutan yang sungguh menakutkan, menggetarkan seluruh system syaraf, dalam Islam, dikenal dengan Istilah Neraka. Derajat panas yang digambarkan, bukan sepanas tungku yang merah terbakar. Namun, ratusan kali lebih panas dari tungku yang terbakar.
Silahkan terus dengan perilaku salahmu, maka panas yang ratusan kali dari tungku yang terbakar, akan membakarmu. Manusia yang berakal, tentu akan segera menghentikan kebiasaan buruknya.
Berhentinya, kebiasaan buruk dan bertransformasi menjadi kebaikan. Kembali diancam dengan kejutan yang tidak kalah hebatnya. Kau akan diberikan sesuatu yang tidak pernah kau rasa, tidak pernah kau lihat, bahkan khayalmu sendiri, tidak mampu untuk menjangkaunya, itulah Syurga.