Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pencarian Sepanjang Jalan Kenangan

8 Oktober 2017   20:40 Diperbarui: 8 Oktober 2017   20:52 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Untuk apa Bu?"

"Iya untuk mencari bidadarimu yang tak tentu rimbanya itu" jawab Ibu tersenyum.

"Bener Bu, kenapa saya tidak minta cuti dulu saja" tersentak Harry dengan ide Ibu.

*****  

Bandung, 22 April 2017

Sepanjang jalan Asia-Afrika kondisinya sudah sangat berubah. Dulu, jalan itu masih enak untuk pejalan kaki. Harry masih ingat betul, setelah dia turun dari angkot jurusan Dago dari kebon Kelapa di Prapatan Lima, tangan Nita dengan hangat menyambut uluran tangan Harry.

Perlahan mereka menuju alun-alun. Di simpang jalan Embong, Nita menyandarkan tubuhnya dipagar sebuah kantor, Harry tahu Nita tak capek, hanya butuh perhatian, dengan lembut tangan hari melingkari pinggang Nita, tangan mereka bertemu, perjalan diteruskan kembali. Genggaman itu, semakin kuat ketika Harry menuntun Nita menyeberangi jalan Tamblong, ada getar hangat cinta disitu, ada getar cinta yang tak terlukiskan dengan kata.

Tiba-tiba ada suara rem mobil berdenyit kencang, suara teriakan sangat keras."Hooyy"

Harry kaget, dia sadar sedang menyeberangi Jalan tamblong tanpa Nita.

Perjalanan yang penuh harap bertemu Nita itu, kini berada di seberang Hotel Savoy Homan. Akh... disana ada kenangan tak terlupakan ketika dia menemani Nita, acara perayaan pesta perak pernikahan Ayah & Ibu Nita. Sekaligus peristiwa yang membuatnya memutuskan untuk pergi dari kehidupan Nita.

Harry sadar dia bukan siapa-siapa, jurang sosial antara dia dan orang tua Nita begitu dalam dan lebar. Tak mungkin dijembatani. Kompensasinya, Harry tenggelam dalam kamarnya, perlahan tapi  pasti IPnya mulai merangkak naik, S1 dia peroleh dengan nilai Cum Laude. Sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun