"Justeru, kalo Eneng nggak pergi, Eneng gak kasihan sama akang" jawab Eneng.
"Kok, bisa gitu?"
"Anak kita akan sekolah apa kang? Mau sekolah hanya sampai S1, lalu nasibnya seperti akang? Menafkahi isteri saja nggak mampu"jelas Eneng.
Terhempas Surya dengan kalimat terkahir Eneng. Sungguh kelelakiannya tersentak. Begitukah penilaian isterinya padanya? Jerih payah, kerja keras dan waktu yang dia habiskan, hanya disimpulkan tak mampu menafkahi isteri.
Terhempas Surya dengan kenyataan pada tempat kerjanya. Sungguh kelelakiannya tersentak. Begitukah penilaian institusi tempatnya bekerja? Jerih payah dan waktu yang dia habiskan, hanya dibalas dengan imbalan yang tak mampu untuk menafkahi isteri dan keluarganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H