Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mencinta Baso sebesar Gunung Inerie

5 Juni 2017   15:14 Diperbarui: 5 Juni 2017   15:27 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Inerie (dok.Pribadi)

“Yup’s…”

“Oke, Mari sudah, om dan tante naik!”

“Eits… mana bisa begitu”

“Maksud Om?”

“Kamu deng kawanmu, satu motor saja. Motor yang satu lagi, Biar Om dengan Tante”

“Okh, boleh Om. Mari sudah, pakai saja motornya” jawab tukang ojek, sambil memberikan motor pada Baso.

Dua motor ojek itu meluncur ke arah barat, menuju jalan Melati tempat Baso dan Ita bermalam selama di Ende. Tangan Itha, hangat melingkar di pinggang Baso.

Ita begitu bangga dengan kejadian barusan. Hanya untuk melepaskan Itha pada tukang Ojek saja, Baso merasa keberatan. Perlindungan dan cinta  Baso yang begitulah, yang membuat Itha, hingga kini, tak pernah habis mencintai Baso. 

*****

“Assalamu’alaikum warrah matullahi wabbarakatuh…” Itha menyudahi sholat malamnya. Dia menoleh pada Baso. Lelaki itu, dengan menopangkan pipinya yang kekar pada telapak tangan kanannya, terlihat nyenyak. Berbaring dengan menyamping, sisi tubuh kanan di sebelah bawah, menjadi kebiasaan Baso yang sangat Itha hafal.

Semalam, Baso telah mengimami shalat taraweh mereka berdua di hotel Flores Mandiri ini. Agaknya, kelelahan yang sangat, membuat Baso terlelap nyenyak. Sementara Itha, justru kebahagiaan luar biasa yang dia rasa, membuat dia jadi hilang kantuk. Badan terasa segar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun