Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mencinta Baso sebesar Gunung Inerie

5 Juni 2017   15:14 Diperbarui: 5 Juni 2017   15:27 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Inerie (dok.Pribadi)

“Kita kemana Daeng”

“Gak kemana-mana, kita berpindah tempat saja.”  Jawab Baso.

“untuk apa?” Tanya Itha.

“Coba lihat ditengah sana, Kapal Awu melintas, sekitar lima hari lagi, kapal Awu akan tiba di Surabaya”

“Untuk apa Daeng cerita tentang Kapal Awu”

“Begitulah dulu, Soekarno dan Inggit, meninggalkan Ende menuju Surabaya pada tahun 1938 dengan kapal De Klerk milik KPM, dengan meninggalkan separuh hatinya di Ende”

“Siapa tuh KPM, Daeng?”

“Maskapai pelayaran zaman Belanda, kalo sekarang PELNI”.

“Kalau separuh hatinya?”

“Waktu soekarno datang dulu, dia datang bersama Inggit, Ratna Juwani anak angkatnya dan mertuanya, Ibu Amsi. Waktu pulang, ibu Amsi tinggal di Ende”

“Kenapa tinggal Daeng?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun