Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sekilas tentang Sejarah Pasar Ngasem, Lokasi Terselenggaranya ICD 2017

18 Mei 2017   14:03 Diperbarui: 18 Mei 2017   19:50 1651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Mas Jati (dok.Pribadi)

Ada rasa lega, setelah tahu, mengapa dipilih pasar Ngasem sebagai ajang ICD. Ternyata, ada kelindan yang kuat antara pemenuhan syarat kelengkapan bagi priyayi Jawa dan ajang candra muka bagi pelukis Jogya. Sehingga, masuk akal, ketika hari-hari menjelang pemindahan pasar burung dari Ngasem ke Ndongkelan, para seniman lukis Jogya melakukan acara melukis massal, sebagai ritual perpisahan pada tempat yang telah memberikan kontribusi bagi perjalanan berkesenian mereka.

Maka, pada tanggal 22 April 2010 dengan dikomandani oleh Achmad Fadli, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Jogyakarta, para pedagang pasar burung Ngasem berpindah ke pasar nDongkelan dengan cara safari andong serta ribuan sebagian lagi berjalan kaki, sambil bernyanyi dalam paduan suara syahdu “ayo konco-konco, kita pindah neng NDongkelan”

Sejak hari itu, selesailah pasar burung Ngasem.

Bersama Mas Bain & Bang Ikhwanul (dok.Pribadi)
Bersama Mas Bain & Bang Ikhwanul (dok.Pribadi)
Kini, pasar burung Ngasem, telah bertransformasi menjadi pasar budaya para seniman dan budayawan Jogya, sekaligus ajang wisata dari wisatawan dalam dan luar ngeri. Pada sisi pintu masuk utama, kita segera dihadapkan pada panggung utama, di sebelah kiri panggung utama berdiri stand-stand  berupa kios beratap joglo Jawa, tempat para seniman atau mereka yang terlibat event budaya menggelar karya sekaligus tempat berdiskusi.

Sementara di sisi kanan panggung utama, masih terdapat kegiatan jual beli, bak pasar yang menjual sayuran, panganan kecil, dan kebutuhan lain pengunjung.

Di lokasi Pasar Ngasem dengan luas 6000 m itulah gelaran ICD pertama dilakukan, dan bersyukur, saya menjadi salah satu saksi event yang bersejarah itu.  

5-591d46cdd893730635d2ed81.jpg
5-591d46cdd893730635d2ed81.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun