Ada rasa lega, setelah tahu, mengapa dipilih pasar Ngasem sebagai ajang ICD. Ternyata, ada kelindan yang kuat antara pemenuhan syarat kelengkapan bagi priyayi Jawa dan ajang candra muka bagi pelukis Jogya. Sehingga, masuk akal, ketika hari-hari menjelang pemindahan pasar burung dari Ngasem ke Ndongkelan, para seniman lukis Jogya melakukan acara melukis massal, sebagai ritual perpisahan pada tempat yang telah memberikan kontribusi bagi perjalanan berkesenian mereka.
Maka, pada tanggal 22 April 2010 dengan dikomandani oleh Achmad Fadli, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Jogyakarta, para pedagang pasar burung Ngasem berpindah ke pasar nDongkelan dengan cara safari andong serta ribuan sebagian lagi berjalan kaki, sambil bernyanyi dalam paduan suara syahdu “ayo konco-konco, kita pindah neng NDongkelan”
Sejak hari itu, selesailah pasar burung Ngasem.
Sementara di sisi kanan panggung utama, masih terdapat kegiatan jual beli, bak pasar yang menjual sayuran, panganan kecil, dan kebutuhan lain pengunjung.
Di lokasi Pasar Ngasem dengan luas 6000 m itulah gelaran ICD pertama dilakukan, dan bersyukur, saya menjadi salah satu saksi event yang bersejarah itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H