Meninggalkan Maumere menuju Ende, ibarat memasuki medan laga. Betapa tidak, jalan yang akan dilalui sangat menantang, tanjakan dan turunan tajam dengan tikungan patah-patah. Diperlukan nyali dan kehati-hatian lebih untuk melewatinya. Salah-salah, bisa memasuki jurang yang dasarnya tak terjangkau pandangan mata.
Begitulah, siang itu, pukul tiga siang saya meninggalkan Maumere menuju Ende, tujuan yang dicapai, Pantai Koka.
Jarak tempuh 48 km untuk tiba di Pantai Koka, empat puluh dua kilometer pertama saya habiskan dengan medan yang berat. Kendaraan roda dua yang saya kendarai meliuk-liuk mengikuti jalan yang tak ramah. Untung saja, kondisi jalan cukup bagus.
Menjelang pukul lima, sampailah saya di Desa Wolowiro Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka. Ada plank nama Pantai Koka. Menunjuk arah ke kiri, dengan jarak 2,5 km dari pinggir jalan untuk tiba di pantai Koka.
![Pantai Koka sore itu (dok. Pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/30/koka-2-57c59174bd22bd694f19c5e9.jpg?t=o&v=770)
Selanjutnya….. pemandangan yang terhampar sungguh indah tersaji di depan mata.
Pantai Koka, adalah pantai yang tersembunyi, garis pantainya sempit saja, diapit antara dua bukit kecil di sebelah timur dan dua bukit terjal di sebelah utara.
![sisi lain Pantai Koka (dok.Pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/30/koka-3-57c591aab693731a519a1a44.jpg?t=o&v=770)
Wisatawan yang datang hanya dua mobil pribadi, satu mobil travel dan tiga sepeda motor termasuk milik saya.
Waktu jam lima seperempat mereka yang berkunjung mulai kembali. Hanya tinggal satu mobil travel yang membawa turis bule yang tersisa.
Membayangkan untuk ikut pulang dan melewati jalanan yang curam dan berliku ke Ende, saya merasa keder juga. Dilangit kelihatan gelap pertanda hujan segera akan turun. Bisa dibayangkan hujan-hujan ditengah hutan dengan kondisi kontur jalan tak ramah. Saya putuskan untuk bermalam di sini saja. Tapi, tak ada penginapan.
![Pantai Paga, pagi hari (dok. Pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/30/koka-4-57c591dabe22bd4d3b9af7db.jpg?t=o&v=770)
Om Blasius menyambut dengan tangan terbuka keinginan saya untuk menginap, beliau menyatakan hanya ada satu tempat untuk menginap, sayang tempat itu sudah di booking oleh turis wanita asal Perancis. “:Sidone” demikian nama turis wanita berumur 26 tahun yang di negaranya berprofesi sebagai Perawat.
Jadilah malam itu, saya dan sidone menjadi tamu yang disuguhi ikan bakar oleh Om Blasius, bedanya, sidone tidur dikamar satu-satunya, sedang saya tak tahu harus membaringkan tubuh dimana.
Sehabis makan, kami bertiga ngobrol ngalor-ngidul, lampu listrik yang tersedia, menggunakan Genset Om Blasius, hingga ketika jam 10 malam, lampu digantikan dengan lampu minyak tanah…. Sangat eksotis.
![koka-5-57c592151bafbdd751430ac6.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/30/koka-5-57c592151bafbdd751430ac6.jpg?t=o&v=770)
Keindahan Pantai Koka, tak terkatakan, biarlah gambar-gambar yang berhasil saya ambil sore dan pagi hari, berbicara sendiri tentang Pantai Koka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI