Di selatan pusat kota, berada lokasi kota yang dibangun Belanda. Di sana ada, alun-alun dengan view yang sungguh cantik. Pada Sisi barat alun-alun, ada gereja khatolik Mater Boni Concilii, Â sedang sisi selatan ada Kapolres, yang dulu dilokasi yang sama pernah berdiri bangunan pemerintahan colonial belanda.
![Alun-alun kota Bajawa (dok.Pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/05/bj-7-57a4901e4df9fd331d7b3ea0.jpg?t=o&v=555)
Siang itu, kebetelan hari minggu, saya berkesempatan melihat kaum ibu yang pulang dari Misa di gereja khatolik Mater Boni Concilii. Banyak diantara ibu-ibu, masih menggunakan kain tenun khas Ngada, Flores. Bentuknya seperti kaun sarung dengan corak tenun khas Ngada. Perpaduan antara gaya modern dengan busana yang masih kental dengan tradisi local Ngada, Flores.
![Kaum Ibu Pulang Dari Gereja dengan Kain Tenun Ngada (dok.Pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/05/bj-2-57a49051d893738d2c8af410.jpg?t=o&v=555)
![Penulis dengan latar Belakang Gunung Inerie yang mengayomi Bajawa (dok.Pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/05/gunung-inerie-di-kab-ngada-sore-itu-57a49083ae7e61b727a0ea4e.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI