Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kota Bajawa, Kota Dingin nan Damai di Flores

5 Agustus 2016   20:13 Diperbarui: 6 Agustus 2016   12:32 4066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun kota Bajawa (dok.Pribadi)

Di selatan pusat kota, berada lokasi kota yang dibangun Belanda. Di sana ada, alun-alun dengan view yang sungguh cantik. Pada Sisi barat alun-alun, ada gereja khatolik Mater Boni Concilii,  sedang sisi selatan ada Kapolres, yang dulu dilokasi yang sama pernah berdiri bangunan pemerintahan colonial belanda.

Alun-alun kota Bajawa (dok.Pribadi)
Alun-alun kota Bajawa (dok.Pribadi)
Sebagai kota yang berhawa sejuk, Bajawa juga sebagai tempat istirahat mereka yang ingin berlibur, sekaligus juga tempat transit dan bermalam mereka yang mengunjungi obyek wisata yang berada di kabupaten Ngada, NTT. Seperti kampung Bena dan Riung.

Siang itu, kebetelan hari minggu, saya berkesempatan melihat kaum ibu yang pulang dari Misa di gereja khatolik Mater Boni Concilii. Banyak diantara ibu-ibu, masih menggunakan kain tenun khas Ngada, Flores. Bentuknya seperti kaun sarung dengan corak tenun khas Ngada. Perpaduan antara gaya modern dengan busana yang masih kental dengan tradisi local Ngada, Flores.

Kaum Ibu Pulang Dari Gereja dengan Kain Tenun Ngada (dok.Pribadi)
Kaum Ibu Pulang Dari Gereja dengan Kain Tenun Ngada (dok.Pribadi)
Rasanya, tidak lengkap mengunjungi Flores, jika tidak mengunjungi Bajawa. Kota Afdeling yang dulu, digunakan belanda sebagai pusat Administrasi kebun sekaligus kota peristirahatan yang berhawa sejuk.

Penulis dengan latar Belakang Gunung Inerie yang mengayomi Bajawa (dok.Pribadi)
Penulis dengan latar Belakang Gunung Inerie yang mengayomi Bajawa (dok.Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun