Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Atok, Tak Ngaceng Lagi

29 Mei 2016   13:13 Diperbarui: 29 Mei 2016   13:49 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak berapa lama, rombongan Polisi itupun berangkat, meninggalkan  kerumunan orang banyak. Tujuannya jelas, ke RSUD. Tapi apakah sosok teni Horbo itu, akan selamat sampai RSUD atau meninggal diperjalanan, tak seorangpun tahu. Mengingat kondisi si Bodat itu, sudah hancur lebam.

Catatan:

Teni Horbo    artinya tahi Kerbau (bahasa Batak)

Bodat  artinya monyet (bahasa Batak)

Kandiak   artinya Babi (bahasa Minang)

Wagu  artinya tidak pantas (bahasa Jawa)

Saru  artinya tidak senonoh (bahasa Jawa)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun