Lima, Selama ini, daerah walini, dikenal sebagai daerah serapan air untuk daerah sekitarnya, termasuk untuk waduk Jati luhur. Lalu, ketika daerah ini, digunduli sebagai pijakan dari jakur KA cepat. Apa yang terjadi? saya tak bisa menghitung dengan nominal angka, berapa kerugian yang akan terjadi. Belum lagi, jika dihitung dengan turunan-turunan kerugian yang mengiringinya.
Dari kelima kendala-kendala yang saya paparkan diatas. Pantaskah, KA Cepat Bandung-Jakarta itu, tetap dipertahankan, untuk dilanjutkan?
Saya tak ingin memberikan jawabannya. Biarlah pembaca sendiri yang menyimpulkan dan memberikan jawabannya.
Sumber gambar di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H