Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Akar Masalah Angkutan di Sumatera, Solusi Kereta Api?

19 Januari 2016   22:11 Diperbarui: 19 Januari 2016   22:11 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empat, untuk daerah yang sudah krodit seperti Medan-Binjai, Medan-Tebing Tinggi, Padang-Bukittinggi, Indralaya-Palembang, lakukan pembuatan Toll. Sehingga masyakat memiliki banyak pilihan akses dalam bepergian. Satu hal yang paling krusial, jarak tempuh kota-kota diatas, relative dekat.

Lima, Perlebar jalan Trans Sumatera yang telah ada, lakukan maintenance secara berkala dan buat jalan by pass pada setiap kota yang dilaluinya. Sehingga tidak menimbulkan kemacetan ketika memasuki kota, di dalam kota dan ketika keluar kota.

Jika, saja kelima point diatas dapat dilakukan secara efektif, maka saya rasa, tuntutan agar dibangun Toll Trans Sumatera akan berkurang dengan sendirinya.

Sesungguhnya, tuntutan pembangunan Toll Trans Sumatera, sebenarnya bukan sebab, melainkan akibat. Sebabnya, karena selama ini, kita terlalu mengandalkan perpindahan barang, dengan moda angkutan truk. Sudah saatnya, pola ketergantungan pada truk itu, dialihkan pada Kereta Api. Semoga !!!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun