Tugas Mahasiswa
Materi perkuliahan yang dituliskan Dosen dalam blog kompasiana mapun blog pribadi itu, lalu dipresentasikan pada Mahasiswa. Sampai disini, kegiatan perkualian berjalan seperti biasanya. Ketika Mahasiswa menerima tugas dari Dosen, maka tugas yang diberikan bukan ditulis dalam lembaran tugas seperti biasanya. Melainkan, ditulis dalam bentuk tulisan, seperti yang dilakukan oleh sang Dosen. Lalu, diupload di Kompasiana atau blog pribadi.
Dengan demikian, maka ada nilai tambah yang diterima oleh Mahasiswa. Mereka dipaksa untuk memiliki blog, minimal blog keroyokan seperti kompasiana. Mereka dipaksa untuk memulai menulis dengan gaya tulisan feature, sehingga tulisan atau tugas yang mereka buat, bukan hanya dapat dimengerti oleh Dosen, melainkan dimengerti juga oleh masyarakat pembaca. Ada nalar tulisan yang berbeda antara tugas perkuliahan yang ditulis dalam intern kampus dengan bahasa yang digunakan dalam menulis di media blog. Dalam hal ini, Mahasiswa yang awalnya terpaksa, secara perlahan namun pasti, akan terbiasa mengemukakan pendapatnya melalui media tulisan.
Dengan cara terobosan ini, akan dihasilkan sarjana-sarjana yang memiliki kemampuan untuk menulis. Jika saja, kita gunakan data resmi dari Dikti, jumlah Mahasiswa di Indonesia berjumlah 7.049.112 Mahasiswa. Sedangkan jumlah Dosen 244.238 Dosen. Total keseluruhannya 7.293.350 orang. Suatu jumlah luar biasa, untuk lahirnya sebuah generasi yang “menulis minded”.
Jika saja, dalam event-event tertentu, seperti hari sumpah pemuda, dies natalis perguruan tinggi, hari kemerdekaan, hari pahlawan dll, dilakukan penulisan secara keroyokan, kemudian dibukukan. Maka akan lahir buku-buku yang sangat banyak dan sangat beragam. Mengingat ada tenaga potensial sejumlah 7,2 juta kaum terdidik yang masih hangat dalam keilmuannya dan mereka membuat buku, nyaris tanpa pertimbangan profit. Namun, lebih dititik-beratkan guna mempertajam keilmuan yang mereka miliki.
Cukupkah terobosan yang saya tawarkan itu? tentu saja tidak cukup. Masih banyak kekurangan pada terobosan yang saya tawarkan diatas. Bagaimana tekhnis pelaksanaan selanjutnya pada aplikasi tawaran ini, bagaimana reward dan punishment yang diberikan pada Dosen dan Mahasiswa pada pelaksanaannya, hanyalah sebagian dari kekurangan pada bahasan yang saya tawarkan ini. untuk melangkapi semua kekurangan itu. Saya berharap, ada tulisan berikutnya yang lebih komprehensif. Sehingga, mampu menutupi semua sisi kosong dari tawaran yang saya ajukan diatas. semoga!!!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H