Asymp. Sig. (2-tailed)
.003
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
     Setelah data terkumpul dilakukan uji hipotesis mengunakan uji wilcoxon dengan bantuan SPSS 16 for Windows, didapat hasil statistik deskriptif diatas diperoleh data pada variabel pretest dengan jumlah sampel 3 anak memperoleh nilai rata-rata 40,00 dengan standart deviasi 21,90890, untuk nilai minimum saat pretest adalah 0 dan nilai maksimum adalah 60. Sedangkan untuk variabel posttest dengan jumlah sampel 3 anak diperoleh nilai rata-rata 80,00 dengan standart deviasi 16,32993, untuk nilai minimum saat posttest adalah 60,00 dan nilai maksimum adalah 100,00.
    Berdasarkan uraian dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa mean nilai posttest lebih besar dari pretest. Berarti terjadi peningkatan rata-rata nilai setelah dilakukan treatment. Dengan meningkatnya rata-rata nilai dapat dikatakan terdapat pengaruh antara penggunaan balok bergambar terhadap kemampuan menyusun kalimat sederhana anak tunagrahita ringan. Berdasarkan tabel Ranks diperoleh dinformasi sebagai berikut yang bertanda negatif sebanyak 0 dikarenakan dari jumlah nilai yang diperoleh tidak ada yang menunjukkan nilai posttest lebih kecil dari nilai pretest, yang bertanda positif sebanyak 3 karena yang menunjukkan nilai posttest lebih besar dari pretest sebanyak 3 sampel. Kemudian yang bernilai sama sebanyak 0 dikarenakan dari nilai posttest dan nilai pretest tidak ada yang berjumlah sama.
     Tanda positif diperoleh jika posttest > pretest yang berarti terdapat perbedaan kemampuan menyusun kalimat anak tunagrahita sebelum dan sesudah dilakukan treatment dengan menggunakan balk bergambar Berdasarkan penghitungan test statistics diperoleh informasi bahwa exact sig, (2-tailed) = 0,03. Karena nilai exact sig. < taraf nyata ( = 0,05) maka keputusan hipotesis menolak H0, artinya H1 diterima, sehingga dapat diartikan ada pengaruh signifikan antara penggunaan balok bergambar terhadap kemampuan menyusun kalimat pada anak tunagrahita ringan kelas V.
PembaahasanÂ
    Kondisi awal sebelum dilakukan treatment penggunaan media balok bergambar, kemampuan menyusun kalimat anak masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan anak tidak mengerti tentang apa yang dibaca, selama ini anak hanya sekedar membaca tanpa diajarkan untuk menyusun kalimat . Dalam menjawab soal pemahaman yang diberikan, anak juga masih mengalami kesulitan. Anak masih memerlukan bantuan guru untuk bisa menjawab soal terkait cara menyusun sebuah kalimat.
    Meskipun sudah mendapatkan bantuan dari guru, masih ada anak yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal . Hal ini ditunjukkan dengan hasil nilai pretest yang didapat anak dengan rata-rata 40 dengan kategori rendah. Berdasarkan kemampuannya anak tunagrahita ringan masih belum bisa maksimal karena anak tidak bisa dengan mudah meyusun sebuah kalimat secara sederhana.
    Pelaksanaan tahap akhir yaitu dengan diberikan posttest untuk anak tunagrahita kelas V. Posttest dilakukan oleh 3 anak yang mendapat treatment sebelumnya. Soal yang diberikan untuk posttest sama dengan yang berikan pada saat pretest. Penggunaan media balok bergambar dirasa cukup menarik bagi anak diberikan pada mata pelajaran bahasa indonesia yang ditempuh oleh anak.
