Gadis-gadis yang ada di sekolah juga berisiko mengalami eksploitasi seksual oleh teman sebayanya dan bahkan guru untuk membayar biaya pendidikan mereka, seperti biaya sekolah, transportasi, buku pelajaran dan makan (Kusmiran, 2011).
Perkawinan anak tidak hanya merupakan pelanggaran terhadap hak asasi anak perempuan dan anak-anak mereka, tetapi juga merupakan beban ekonomi yang substansial bagi negara-negara.Â
Peningkatan pencapaian pendidikan dan kesehatan anak perempuan, serta peningkatan pendapatan, kekuatan pengambilan keputusan dan kontrol atas hak-hak reproduksi mereka adalah sedikit dari konsekuensi positif dari mengakhiri pernikahan anak, bersama dengan dampak positif pada pengurangan kematian ibu dan bayi, dan dari kekerasan pasangan intim.Â
Menjauhkan anak perempuan dari pernikahan dini akan menguntungkan negara dan masyarakat secara keseluruhan, meningkatkan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi mereka serta menghemat triliunan dolar ekonomi global (Hidayat, 2008).
Upaya -- upaya pencegahan untuk mengurangi meningkatnya pernikahan dini di masa pandemic ini adalah :
1. Sosialisasi terkait dampak pernikahan dini kepada remaja yang bertujuan memberdayakan anak dengan informasi terkait pernikahan dini, guna mencegah terjadinya pernikahan usia dini mengingat usia mereka yang masih sangat muda
2. Anjangsana ke tetangga lingkungan sekitar yaitu bertujuan untuk silaturahmi kepada orang tua dan memberikan wawasan kepada orang tua bahwa pendidikan lebih utama dari pada memilih menikahkan anak pada usia dini
3. Mengedukasi anak terkait kesehatan dan reproduksi :
- Pengetahuan bahwa perempuan bisa hamil dengan 1 kali hubungan seksual
- Penularan HIV/AIDS dapat dikurangi jika berhubungan seksual dengan satu pasangan yang tidak memiliki pasangan dan penggunaan kondom
- Memiliki pengetahuan komprehensif seputar HIV/AIDS
- Mengetahui satu atau lebih gejala PMS pada laki-laki dan perempuan
- Mengetahui tempat penyedia layanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja (PNMCH, 2012)
4. Meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak
Pencegahan pernikahan anak merupakan salah satu target yang menjadi agenda tujuan pembangunan berkelanjutan. Penyadaran kepada orang tua bahwa pendidikan adalah hal yang sangat penting diberikan untuk membangun keluarga yang sehat dan berkualitas.Â
Bahwa bukan hanya sekedar berupa sosialisasi dan pemberian informasi, pemerintah desa juga wajib bersikap tegas dan konsisten dalam memberikan ijin kepada warganya untuk menikah muda (Thahir & Husna, 2021).Â