Selain itu dengan kondisi jumlah mobil unit perpustakaan keliling yang ada bila dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang harus dilayani, masih sangat kurang. Hal ini tentu saja tidak bisa menjangkau desa-desa yang terpencil dan pedalaman. Terlebih lagi keadaan koleksi yang dibawa, kurang cocok dan tepat dengan kebutuhan masyarakat yang harus dilayani. Koleksi yang dibawa perpustakakaan keliling tidak variatif. Â Karena koleksi yang dibawa jumlah koleksinya terbatas dan koleksinya tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang harus dilayani.Â
Akibat koleksi yang kurang, sudah tentu akan sangat berpengaruh terhadap bangkitnya selera pembaca. Hal ini akibat dari pengembangan/ pengadaan bahan pustakanya masih sangat lambat. Hal ini tentunya akan mengakibatkan masyarakat tidak tertarik untuk membaca dan memanfaatkan perpustakaan keliling. Karena itu melalui penulisan ini, penulis akan sedikit memberikan solusi dan saran kearah perbaikan penyelenggaraan perpustakaan keliling supaya dapat berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat desa.
Program Pemerintah sekarang yang dipimpin Jakowi, yang mempunyai program Nawa Cita, salah satu programnya yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Karena itu tidak heran bila Pemerintah Jakowi, sekarang fokus memperhatikan desa dan daerah pedalaman, sehingga ada bantuan dana desa. Hampir rata-rata tiap desa dibantu pemerintah pusat hingga 1 milyar per desa. Hal itu tujuannya untuk segera mempercepat pembangunan desa. Karena itu pula Kemendes, Pembangunanan daerah tertinggal dan transmigrasi dan Perpustakaan Nasional membuat MOU bernomor 360/M-DPDT/KBII/2018 dan Nomor : 61/MOU/III/2018 tentang pembangunan dan pengembangan perpustakaan desa di desa daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi.Â
Hal tersebut dibuat untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan bahan bacaan, perlu disediakan sarana (perpustakaan) untuk mencerdaskan bangsa hingga pelosok padesaan. Salah satunya penyediaan sarana pendidikan formal dan non formal seperti perpustakaan perlu terus dikembangkan. Supaya masyarakat tumbuhnya minat baca dan gemar baca  disemua lapisan masyarakat,  supaya dapat terciptanya masyarakat yang kreatif, inovatif dan produktif dalam pembangunan daerah/desanya.
Keberadaan Layanan perpustakaan keliling (Layanan Ekstensi) adalah merupakan upaya penyebaran informasi melalui koleksi bahan bacaan yang disampaikan ke tempat-tempat pemukiman masyarakat, desa-desa, sekolah-sekolah, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan dan tempat-tempat khusus lainnya yang dirasakan belum ada perpustakaan/taman bacaannya, sehingga dirasakan  kekurangan dan memerlukan bahan bacaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat setempat.
Tujuan  diselenggarakan perpustakaan keliling  diantaranya adalah  untuk  pemenuhan kebutuhan informasi bagai masyarakat, terutama masyarakat yang tidak bisa menjangkau perpustakaan umum/taman bacaan menetap (misalnya, karena kendala tempat tinggal yang jauh dari lokasi perpustakaan berada) dapat terpenuhi dengan Mobil Unit Perpustakaan Keliling yang juga berfungsi sebagai sumber informasi, edukatif, rekreatif dan penelitian.
Manfaat Perpustakaan keliling untuk meningkatkan minat dan budaya baca.
Pengelola perpustakaan dalam memfungsikan perpustakaan keliling agar dapat berdayaguna untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat yang dilayaninya. Diperlukan cara atau strategi yang tepat, agar pada waktu pelaksanaan pelayanan perpustakaan keliling, warga masyarakat yang dilayani merasa terbantu untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya sesuai mata pencaharian warga setempat.Â
Sudah tentu pustakawan harus memilih dan membawa koleksi buku yang cocok dan tepat dengan kebutuhan masyarakat yang mau dilayani. Karena jika koleksi buku yang dibawa itu kurang cocok dan tepat, sudah tentu masyarakat tentunya tidak mau menggunakan koleksi perpustakaan keliling itu.Â
Alangkah baiknya apabila pustakawan yang bertugas di layanan perpustakaan keliling, sebelumnya terlebih dahulu perlu identifikasi penduduk dan mata pencaharian penduduk itu, Â supaya koleksi buku dapat disesuaikan dengan tingkat mata pencaharian dan kebutuhan penduduk itu, sehingga keberadaan layanan perpustakaan keliling itu dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat itu. Â