Mohon tunggu...
Iswan Heri
Iswan Heri Mohon Tunggu... Administrasi - Dreamer, writer, and an uncle

Traveller, Writer, Dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Menyumbang Ibu Jari untuk Asian Games 2018

18 Juli 2018   00:29 Diperbarui: 5 Agustus 2018   13:20 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Dukung Asian Games XVIII Bersama Gerakan Nasional Revolusi Mental (dokpri)

Tak terasa sudah tigapuluh hari menjelang pembukaan Asian Games 2018. Jika Anda berada jauh dari kota tempat penyelenggaraan Asian Games, Jakarta dan Palembang, apa yang sebaiknya dilakukan untuk mendukung perhelatan akbar tersebut?

Anda mungkin akan berpikir untuk memberi dukungan sambil menonton perhelatan Asian Games di layar kaca. Mungkin itu dukungan yang paling minim menurut Anda. Tapi saya akan memberikan sebuah usulan lain yang tidak kalah mudah. Lebih mudah dari menonton televisi dan bahkan bisa dilakukan dari atas tempat tidur Anda.

Usulan saya itu adalah: menyumbang ibu jari Anda untuk Asian Games.

Usulan ini saya sampaikan dengan sangat serius. Jadi rasanya Anda tak perlu ragu untuk menyumbangkan ibu jari Anda tersebut. Namun tentu saja yang saya maksud menyumbang ibu jari bukan dengan memotong ibu jari Anda, memasukkannya ke dalam amplop, lalu mengirimkannya ke panitia Asian Games. 

Bukan itu maksud saya. Sama sekali bukan. Yang saya maksud dengan "menyumbang ibu jari" adalah menggunakan kedua ibu jari Anda untuk membuat atau menyebarkan konten positif seputar Asian Games kali ini menggunakan smartphone yang sangat jarang lepas dari genggaman.

Jadi, selama perhelatan Asian Games besok saya memberi tawaran kepada Anda untuk mulai menuliskan semua hal yang Anda rasa menarik mengenai Asian Games. Mari kita coba geser dari menulis status galau dan curhat di dinding sosial media menjadi tulisan informatif dan kreatif soal Asian Games.

Apakah bisa? Tentu saja semua hal bisa dilakukan jika ada kemauan. Lagipula, bukankah kendali sosial media itu ada di tangan Anda pribadi sebagai pengguna. Jika Anda sanggup menuliskan status secara mempesona dan mendayu-dayu, kenapa tidak mencoba menulis hal lain semisal tentang Asian Games 2018? Dan semua itu bisa dilakukan dari atas tempat tidur Anda. Cukup mudah bukan?

Jadi, tertarik untuk mencoba?

Sebagai bahan pertimbangan, saya akan memberikan beberapa penjelasan di bawah ini.

Presentasi Mas Teguh (dokpri)
Presentasi Mas Teguh (dokpri)
 Penonton Pasif Dunia Digital

Dunia digital berkembang sedemikian pesat. Kemajuan teknologi dan keberadaan telepon pintar memberikan berbagai akses kemudahan dan informasi untuk mengetahui berbagai informasi dan perkembangan di penjuru dunia. 

Hanya saja, tanpa didukung dengan kapasitas literasi digital yang memadai, masyarakat hanya akan menjadi penonton pasif akan pusaran informasi yang sedemikian cepat.

Tidak ada masalah jika informasi yang diterima valid dan terpercaya. Namun bagaimana jika informasi yang beredar di masyarakat ternyata menyuguhkan informasi yang simpang siur dan diragukan kebenarannya? 

Masyarakat yang buta literasi digital akan menelan mentah-mentah informasi yang salah tersebut dan akan berdampak buruk pada sikap dan tindakan yang diambil pula. Di titik ini literasi digital menjadi harga mati, jika tidak ingin masyarakat kita menjadi rapuh dan terombang-ambing di belantara digital.

Untungnya, selain menyimpan ancaman, dunia digital juga membuka berbagai peluang dan kemungkinan positif lainnya. Salah satunya adalah kemudahan interaksi dengan berbagai pihak yang berkompeten dan mumpuni di bidangnya. 

Literasi digital bisa diupayakan melalui interaksi positif dengan konten kreator yang kreatif maupun bergabung dengan berbagai kelompok dan komunitas bernilai positif yang ada di masyarakat. Salah satu kelompok tersebut adalah komunitas bloger.

Beruntung rasanya pada hari ini, Selasa (17/7/2018) saya bisa bertemu dan menimba ilmu dari sesama bloger dan pakar sosial media dalam acara "Dukung Asian Games XVIII Bersama Gerakan Nasional Revolusi Mental" di hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) dan Blogger Crony, sebuah komunitas bloger berskala nasional.

Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut yakni Saifullah Asad El bihar (Kepala Sub Bidang Pengembangan Dan Pembudayaan Karakter Kemenko PMK), Suwito, SH (Kepala Biodang Pembudayaan Olahraga Kemenko PMK), serta Teguh Sudarisman (Travel Bloger dan Videographer).

Selain membicarakan nilai-nilai revolusi mental dan kaitannya dengan Asian Games 2018, juga dibahas strategi pembuatan konten kreatif dan optimalisasi di sosial media. Materi semacam ini saya kira sangat penting untuk merubah mindset masyarakat dan pengguna media digital agar tidak menjadi penonton pasif saja.

Pengguna internet di Indonesia (dokpri)
Pengguna internet di Indonesia (dokpri)
Dari Penonton Menjadi Konten Kreator

Berdasarkan informasi yang disampaikan Mas teguh selaku bloger senior, di Indonesia saat ini pengguna internet sebanyak 143 juta pengguna. Sebanyak 66% diantaranya berusia 13-33 tahun, dan 90% mengakses internet dari smartphone. Aktivitas utama yang dilakukan para netizen adalah: chatting, cek media sosial, nonton video, dan mendengarkan musik. Rata-rata setiap hari netizen mengahbiskan waktu 4 jam untuk mengakses internet dengan aplikasi yang

sering diakses yaitu WA, Youtube, IG, Line, dan Facebook.

Dengan jumlah pemakai internet yang sedemikian besar, sudah saatnya para netizen beranjak dari penonton dunia digital menjadi kreator konten yang kreatif. Konten yang kreatif tercipta dari informasi yang valid dan berimbang serta kapasitas kreator yang terpercaya. 

Semua membutuhkan proses literasi digital yang memadai. Mari dukung bersama Asian Games 2018 dengan menyumbang ibu jari sebagai penyaji konten yang positif dan kreatif di sosial media. Jangan lupa juga untuk menjadi kreator yang produktif dan bertanggungjawab atas apapum yang kita buat di internet. 

Anda berani?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun