Hanya saja, tanpa didukung dengan kapasitas literasi digital yang memadai, masyarakat hanya akan menjadi penonton pasif akan pusaran informasi yang sedemikian cepat.
Tidak ada masalah jika informasi yang diterima valid dan terpercaya. Namun bagaimana jika informasi yang beredar di masyarakat ternyata menyuguhkan informasi yang simpang siur dan diragukan kebenarannya?Â
Masyarakat yang buta literasi digital akan menelan mentah-mentah informasi yang salah tersebut dan akan berdampak buruk pada sikap dan tindakan yang diambil pula. Di titik ini literasi digital menjadi harga mati, jika tidak ingin masyarakat kita menjadi rapuh dan terombang-ambing di belantara digital.
Untungnya, selain menyimpan ancaman, dunia digital juga membuka berbagai peluang dan kemungkinan positif lainnya. Salah satunya adalah kemudahan interaksi dengan berbagai pihak yang berkompeten dan mumpuni di bidangnya.Â
Literasi digital bisa diupayakan melalui interaksi positif dengan konten kreator yang kreatif maupun bergabung dengan berbagai kelompok dan komunitas bernilai positif yang ada di masyarakat. Salah satu kelompok tersebut adalah komunitas bloger.
Beruntung rasanya pada hari ini, Selasa (17/7/2018) saya bisa bertemu dan menimba ilmu dari sesama bloger dan pakar sosial media dalam acara "Dukung Asian Games XVIII Bersama Gerakan Nasional Revolusi Mental" di hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) dan Blogger Crony, sebuah komunitas bloger berskala nasional.
Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut yakni Saifullah Asad El bihar (Kepala Sub Bidang Pengembangan Dan Pembudayaan Karakter Kemenko PMK), Suwito, SH (Kepala Biodang Pembudayaan Olahraga Kemenko PMK), serta Teguh Sudarisman (Travel Bloger dan Videographer).
Selain membicarakan nilai-nilai revolusi mental dan kaitannya dengan Asian Games 2018, juga dibahas strategi pembuatan konten kreatif dan optimalisasi di sosial media. Materi semacam ini saya kira sangat penting untuk merubah mindset masyarakat dan pengguna media digital agar tidak menjadi penonton pasif saja.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Mas teguh selaku bloger senior, di Indonesia saat ini pengguna internet sebanyak 143 juta pengguna. Sebanyak 66% diantaranya berusia 13-33 tahun, dan 90% mengakses internet dari smartphone. Aktivitas utama yang dilakukan para netizen adalah: chatting, cek media sosial, nonton video, dan mendengarkan musik. Rata-rata setiap hari netizen mengahbiskan waktu 4 jam untuk mengakses internet dengan aplikasi yang
sering diakses yaitu WA, Youtube, IG, Line, dan Facebook.