Mohon tunggu...
Iswan Heri
Iswan Heri Mohon Tunggu... Administrasi - Dreamer, writer, and an uncle

Traveller, Writer, Dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[RTC] Surat kepada Tuan Pencuri Malam

30 November 2017   15:03 Diperbarui: 1 Desember 2017   02:59 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: phesolo.wordpress.com

Bangun tidur 

segera kuambil penaku

seperti biasa, 

pagi sudah terlebih dahulu 

masuk kamarku, mengendap-endap 

seperti kucing mengincar ikan asin

kutulis sepucuk surat 

pada secarik kertas 

bekas bungkus nasi

kan kutitipkan pada embun 

yang esok pagi singgah di atap

sebenarnya ingin kuberikan suratku ini sendiri

pada Sang Pencuri Malam

tapi apa daya, aku hanya lelaki usia sepuluh

yang terbangun seusai subuh

wahai embun, 

sampaikan suratku ini pada Tuan Pencuri Malam

supaya ia kembalikan malam-malam 

yang dicurinya

kan kuberikan malam-malam itu

pada Ayah yang lelah bekerja

agar sedikit panjang dan lelap tidurnya

agar ada sedikit waktu tersisa

untuknya bermain denganku.

Solo, 30 November 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun