Mohon tunggu...
ISVAN FAJAR
ISVAN FAJAR Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

sepanjang masa terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sagu sebagai Bahan Pembuatan Etanol untuk Subtitusi Bahan Bakar Minyak

29 November 2021   15:40 Diperbarui: 29 November 2021   15:50 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

2. Pemanasan

Pati yang sudah tersedia dihancurkan terlebih dahulu dengan cara pemanasan melalui proses yang dinamakan gelatinisasi. Gel yang terbentuk dari hasil pemanasan pati bersifat padat. Kemudian gel ini dihancurkan lebih lanjut dengan menggunakan enzim tahan panas alfa amilase dari Bacillus stearothermophylus. 

Pati sagu dicampur dengan air dengan perbandingan 1 : 5, kemudian dipanaskan dengan suhu 60-80ºC hingga terjadi gelatinisasi diikuti dengan hidrolisis. Selama pemasakan/liquifikasi, pati akan dikonversi menjadi dekstrin oleh enzim endogenous alfa-amilase.

3. Sakarifikasi

Pada tahap ini, dekstrin hasil pemanasan akan dilanjutkan dengan sakarifikasi, yaitu dirubah menjadi gula sederhana atau glukosa melalui proses hidrolisis oleh eksoenzim glukoamilase. Enzim ini biasanya berasal dari kapang seperti Aspergillus sp. Untuk mengkonversi seluruh dekstrin menjadi glukosa dibutuhkan waktu sekitar tiga hari pada suhu 30–50 o C

4. Fermentasi

Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa menjadi etanol. Setelah proses sakarifikasi, dilakukan pendinginan sampai suhu 28-30ºC, kemudian dimasukkan ke fermentor. Fermentasi menggunakan ragi Saccharomyces cereviseae. Fermentasi dapat dilakukan bersamaan dengan sakarifikasi yang biasanya berlangsung selama 56 – 72 jam.

5. Destilasi

Etanol yang dihasilkan dari fermentasi masih tercampur dengan berbagai bahan lain dari bahan baku. Selain itu hasil fermentasi tersebut masih mengandung ragi yang masih terus bertambah selama masa awal fermentasi.

Demikian juga dengan berbagai produk sampingan dari ragi seperti gliserol masih turut tercampur. Oleh karena itu, bahan-bahan tersebut perlu dipisahkan. Pemisahan dapat dilakukan secara fisik dengan menguapkan etanol melalui proses pemanasan. Proses ini disebut destilasi. Destilasi bertujuan untuk meningkatkan kadar etanol. Destilasi dilakukan dengan sistem kontinu, pertama akan menghasilkan etanol dengan kadar 50-60%, kedua menghasilkan etanol dengan kadar 90-95% 60 M.

6. Dehidrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun