Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Rahasia Membangun Koneksi Sosial yang Kuat di Masyarakat dan Lingkungan Kerja

7 Oktober 2024   07:05 Diperbarui: 7 Oktober 2024   07:27 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membangun koneksi yang kuat di masyarakat/FB Isur Suryati 

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kita merasa nyaman dengan orang-orang tertentu dan justru canggung dengan yang lainnya? 

Pertanyaan ini sering muncul dalam pikiran saya, terutama setelah melalui berbagai pengalaman sosial yang penuh dinamika. Sebagai seseorang yang hidup di tengah kota dengan ritme kehidupan yang cepat, saya sering kali mendapati diri saya dihadapkan pada tantangan membangun hubungan yang bermakna.

Tidak jarang saya berpikir bahwa ada formula tertentu dalam membangun koneksi sosial. Ternyata, setelah menggali lebih dalam, prinsip-prinsip psikologi sosial menawarkan jawaban yang menarik. 

Berbagai teori dan penelitian telah membuktikan bahwa dinamika hubungan manusia bukanlah hal yang acak. Ada beberapa prinsip kunci yang bisa kita pelajari dan terapkan untuk menciptakan hubungan yang lebih baik.

Efek Eksposur: Semakin Sering Bertemu, Semakin Dekat

Dalam kehidupan sehari-hari, saya menyadari bahwa semakin sering bertemu dengan seseorang, semakin terasa keakraban di antara kami. Ternyata, ini bukan sekadar perasaan semata. 

Dalam psikologi sosial, fenomena ini disebut *mere exposure effect* atau efek paparan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog sosial Robert Zajonc yang menunjukkan bahwa semakin sering kita terpapar pada suatu stimulus---baik itu benda, tempat, atau bahkan seseorang---semakin besar kemungkinan kita untuk menyukainya.

Sebagai contoh, saya sering kali merasa lebih nyaman berinteraksi dengan rekan kerja yang saya temui setiap hari, dibandingkan dengan teman lama yang jarang saya jumpai. Hal ini memperkuat gagasan bahwa eksposur berulang kepada seseorang dapat membangun kedekatan secara alami. "Familiaritas menciptakan kenyamanan," ujar Zajonc dalam penelitiannya.

Kedekatan Fisik: Lingkungan Menentukan Hubungan

Selain frekuensi pertemuan, saya juga menyadari betapa pentingnya kedekatan fisik dalam membangun hubungan. Dalam keseharian, saya lebih sering menjalin interaksi yang erat dengan orang-orang yang tinggal atau bekerja di dekat saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun