Mengubah paradigma rekrutmen dengan lebih fokus pada kompetensi dan potensi daripada usia. Perusahaan juga bisa menerapkan program mentoring, di mana pekerja senior dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan pekerja muda. Selain itu, perusahaan dapat menyediakan lingkungan kerja yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan pekerja senior.
3.Asosiasi profesi
Membangun jaringan yang mempertemukan pekerja senior dengan perusahaan yang membutuhkan keahlian mereka. Asosiasi juga dapat mengadakan seminar dan workshop untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya inklusi usia di tempat kerja.
4. Masyarakat
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesetaraan kesempatan kerja. Kampanye-kampanye publik yang mengangkat kisah sukses pekerja senior dan pentingnya pengalaman mereka dapat membantu mengubah persepsi masyarakat.
Batas usia dalam rekrutmen bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah kemanusiaan yang berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan individu. Kita tidak boleh membiarkan potensi dan pengalaman para pekerja senior terbuang sia-sia hanya karena angka di KTP. Mari bersama-sama membangun dunia kerja yang lebih adil dan inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan meraih kebahagiaan.
Dengan bekerja sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi semua orang. Mari kita mulai dari sekarang, menghapus diskriminasi usia dalam dunia kerja dan membuka peluang yang setara bagi semua generasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H