Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Nonformal Butuh Penggerak yang Revolusioner

9 Juli 2024   16:21 Diperbarui: 9 Juli 2024   16:42 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pendidikan non formal/FB Isur Suryati 

Masalah yang Dihadapi Pendidikan Nonformal

Meski begitu, perjalanan ini juga membuka mata akan berbagai masalah yang dihadapi pendidikan nonformal di Indonesia. Salah satu masalah utama adalah kurangnya perhatian dan dukungan terhadap pendidikan nonformal. 

Banyak pihak yang masih menganggap pendidikan formal sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai kesuksesan, sehingga pendidikan nonformal sering kali terabaikan. 

Selain itu, akses pendidikan nonformal yang belum merata di seluruh Indonesia menjadi tantangan tersendiri. Banyak daerah terpencil yang masih kesulitan untuk mendapatkan akses ke pendidikan nonformal yang berkualitas.

Keterbatasan sumber daya di taman baca juga menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Buku-buku, peralatan belajar, dan fasilitas yang ada masih terbatas. 

Selain itu, para pengajar di taman baca sering kali tidak mendapatkan pelatihan yang memadai untuk mengajar dengan efektif. Semua ini menjadi hambatan yang mengurangi potensi maksimal dari pendidikan nonformal.

Solusi untuk Pendidikan Nonformal yang Lebih Baik

Untuk mengatasi berbagai masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Pertama, meningkatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat terhadap pendidikan nonformal. 

Pemerintah perlu memberikan dukungan yang lebih besar dalam bentuk regulasi, pendanaan, dan program-program yang mendukung pengembangan pendidikan nonformal. 

Selain itu, masyarakat juga perlu lebih sadar akan pentingnya pendidikan nonformal dan memberikan dukungan berupa donasi buku, peralatan belajar, atau bahkan waktu untuk menjadi relawan pengajar.

Kedua, memperluas akses pendidikan nonformal ke seluruh Indonesia. Ini dapat dilakukan dengan membangun lebih banyak taman baca di daerah-daerah terpencil dan memastikan setiap anak memiliki akses ke sumber daya pendidikan yang memadai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun