Sementara di Inggris pada tahun 2020, seorang guru dipecat setelah muridnya merekamnya secara diam-diam dan memposting video tersebut di media sosial, yang akhirnya menyebabkan murid tersebut dikeluarkan dari sekolah.
Meskipun ada kesamaan dalam masalah tersebut, setiap negara memiliki perbedaan dalam cara menangani hal ini, tergantung pada sistem hukum dan budaya lokal mereka.Â
Di Amerika Serikat, misalnya, orang tua memiliki akses yang lebih mudah untuk menggugat sekolah dan guru karena sistem hukum di sana lebih terbuka terhadap gugatan perdata.
Terkait perbedaan penanganan masalah guru yang sering disalahkan atas kejadian buruk siswa, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi:
Perbedaan Sistem Hukum
Setiap negara memiliki sistem hukum yang berbeda, yang memengaruhi cara penanganan kasus-kasus seperti ini. Di Amerika Serikat, misalnya, sistem hukum yang lebih terbuka terhadap gugatan perdata memungkinkan orang tua untuk lebih mudah menggugat sekolah dan guru. Sebaliknya, di negara lain mungkin terdapat batasan hukum yang lebih ketat dalam hal ini.
Budaya dan Norma Masyarakat
Budaya dan norma masyarakat juga memengaruhi cara penanganan kasus-kasus ini. Di beberapa negara, seperti Jepang, norma-norma sosial mungkin menempatkan tanggung jawab yang lebih besar pada guru untuk mengawasi siswa. Oleh karena itu, jika terjadi kejadian buruk, guru dapat lebih mudah dianggap bertanggung jawab.
Peran Media Massa
Media massa juga memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan penanganan kasus-kasus seperti ini. Di banyak negara, media massa sering kali memperbesar peristiwa-peristiwa negatif dan cenderung menyalahkan pihak-pihak yang terlibat. Hal ini dapat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap guru dan sekolah.
Kultur Hukuman