Sebagai seorang guru yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, saya telah menemukan banyak inspirasi dari berbagai sumber.Â
Dari pengalaman pribadi hingga kolaborasi dengan rekan guru, perjalanan saya menuju perubahan praktik telah menghadirkan dampak positif yang signifikan bagi saya dan para siswa.Â
Salah satu inspirasi yang paling berpengaruh bagi saya adalah penerapan pendekatan yang lebih terstruktur dalam membentuk kesepakatan kelas bersama para siswa.
Pada awalnya, saya cenderung menggunakan pendekatan yang lebih informal dalam menetapkan aturan kelas.Â
Namun, saya menyadari bahwa pendekatan tersebut kadang-kadang menyebabkan kebingungan dan frustrasi di antara para siswa, karena mereka tidak selalu memahami apa yang diharapkan dari mereka.Â
Untuk mengatasi hal ini, saya mulai mencari cara untuk membuat kesepakatan kelas yang lebih jelas dan efektif.
Salah satu inspirasi utama dalam hal ini adalah konsep "Classroom Management Agreements" yang diperkenalkan oleh John Fredricks.Â
Saya terinspirasi untuk melibatkan para siswa secara aktif dalam proses pembuatan kesepakatan kelas. Kami berdiskusi bersama tentang perilaku yang diharapkan dan konsekuensi yang akan diterapkan jika aturan dilanggar.Â
Langkah ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para siswa tentang ekspektasi kelas, tetapi juga membantu mereka merasa lebih bertanggung jawab atas pembelajaran mereka.
Selain itu, saya juga mengintegrasikan strategi restitusi sebagai bagian dari pendekatan disiplin positif di kelas.Â
Ketika seorang siswa melakukan pelanggaran, saya tidak hanya fokus pada hukuman, tetapi juga mendorong mereka untuk memikirkan cara untuk memperbaiki kesalahan mere
ka dan menebus kesalahan tersebut. Pendekatan ini membantu para siswa untuk belajar dari kesalahan mereka dan membangun karakter yang lebih positif.
Misalnya, ketika seorang siswa secara tidak sengaja membunyikan alarm kebakaran, saya melihat kesempatan untuk menerapkan prinsip restitusi.Â
Alih-alih menghukumnya, saya mengajaknya untuk membuat poster tentang pentingnya keselamatan kebakaran dan mempresentasikannya kepada kelas.Â
Melalui proses ini, siswa tersebut tidak hanya menyadari konsekuensi dari tindakannya, tetapi juga diberi kesempatan untuk tumbuh dan belajar dari kesalahan tersebut.
Selain perubahan dalam manajemen kelas, kolaborasi dengan rekan guru juga menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan praktik pembelajaran. Kami saling berbagi ide dan pengalaman, serta saling mengamati proses belajar mengajar di kelas masing-masing.Â
Dengan berbagi pengetahuan dan mendiskusikan strategi pembelajaran yang efektif, kami dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan kondusif bagi para siswa.
Salah satu kolaborasi yang paling bermanfaat adalah dengan guru matematika di sekolah saya.Â
Bersama-sama, kami mengembangkan proyek belajar kooperatif yang memungkinkan para siswa untuk belajar matematika dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif.Â
Melalui proyek ini, para siswa tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang matematika, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan kolaboratif yang penting untuk kesuksesan di masa depan.
Selain itu, saya juga aktif melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran saya.Â
Saya secara teratur meninjau kembali rencana pelajaran saya dan mengevaluasi efektivitasnya. Saya juga meminta masukan dari para siswa dan rekan guru untuk membantu saya mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.Â
Dengan terus berkomitmen untuk belajar dan berkembang, saya yakin bahwa saya dapat menjadi guru yang lebih baik dan memberikan dampak yang positif bagi para siswa.
Dampak Positif dari Perubahan Praktik
Perubahan praktik yang saya lakukan di kelas telah membawa dampak positif yang signifikan bagi saya dan para siswa. Berikut adalah beberapa dampak tersebut:
1. Peningkatan Disiplin Kelas
 Penerapan kesepakatan kelas yang jelas dan strategi restitusi telah membantu meningkatkan disiplin di kelas. Para siswa lebih memahami ekspektasi yang ada dan merasa lebih bertanggung jawab atas perilaku mereka.
2. Peningkatan Motivasi Belajar
 Kolaborasi dengan rekan guru dan pengembangan strategi pembelajaran yang kreatif telah membantu meningkatkan motivasi belajar para siswa. Mereka lebih tertarik dan terlibat dalam proses belajar mengajar.
3. Peningkatan Hasil Belajar
Penerapan berbagai strategi pembelajaran yang efektif telah membantu meningkatkan hasil belajar para siswa. Mereka menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam berbagai bidang akademik.
4. Peningkatan Hubungan Guru-Siswa
 Kolaborasi dengan rekan guru dan komunikasi terbuka dengan para siswa telah membantu meningkatkan hubungan guru-siswa. Terjalin rasa saling percaya dan respek yang lebih kuat di kelas.
Menjadi seorang guru adalah sebuah proses yang berkelanjutan yang membutuhkan komitmen untuk terus belajar dan berkembang.Â
Inspirasi dapat datang dari berbagai sumber, dan penting bagi kita untuk selalu terbuka terhadap ide-ide baru.Â
Melalui penerapan pendekatan yang terstruktur, kolaborasi dengan rekan guru, dan refleksi terhadap praktik pembelajaran, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang terbaik bagi para siswa.Â
Dengan komitmen untuk terus belajar dan berkembang, kita dapat menjadi guru yang lebih baik dan membantu para siswa mencapai kesuksesan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI