Sebagai seorang guru yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, saya telah menemukan banyak inspirasi dari berbagai sumber.Â
Dari pengalaman pribadi hingga kolaborasi dengan rekan guru, perjalanan saya menuju perubahan praktik telah menghadirkan dampak positif yang signifikan bagi saya dan para siswa.Â
Salah satu inspirasi yang paling berpengaruh bagi saya adalah penerapan pendekatan yang lebih terstruktur dalam membentuk kesepakatan kelas bersama para siswa.
Pada awalnya, saya cenderung menggunakan pendekatan yang lebih informal dalam menetapkan aturan kelas.Â
Namun, saya menyadari bahwa pendekatan tersebut kadang-kadang menyebabkan kebingungan dan frustrasi di antara para siswa, karena mereka tidak selalu memahami apa yang diharapkan dari mereka.Â
Untuk mengatasi hal ini, saya mulai mencari cara untuk membuat kesepakatan kelas yang lebih jelas dan efektif.
Salah satu inspirasi utama dalam hal ini adalah konsep "Classroom Management Agreements" yang diperkenalkan oleh John Fredricks.Â
Saya terinspirasi untuk melibatkan para siswa secara aktif dalam proses pembuatan kesepakatan kelas. Kami berdiskusi bersama tentang perilaku yang diharapkan dan konsekuensi yang akan diterapkan jika aturan dilanggar.Â
Langkah ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para siswa tentang ekspektasi kelas, tetapi juga membantu mereka merasa lebih bertanggung jawab atas pembelajaran mereka.
Selain itu, saya juga mengintegrasikan strategi restitusi sebagai bagian dari pendekatan disiplin positif di kelas.Â