Saya, sebagai seorang CGP, mengalami pencerahan yang mendalam saat memahami potensi luar biasa yang dimiliki oleh setiap murid.Â
Mereka bukan sekadar objek pembelajaran, melainkan agen aktif dalam proses belajar. Visi yang berpihak pada murid menempatkan mereka sebagai subjek utama, dengan suara dan kebutuhan yang harus didengar dan dihargai.
2. Menemukan Makna Pembelajaran
Dalam perjalanan saya, saya terinspirasi untuk mentransformasi pembelajaran dari sekadar transfer pengetahuan menjadi proses bermakna dan kontekstual.Â
Saya belajar untuk merancang pembelajaran yang memungkinkan murid menjelajahi minat, bakat, dan potensi mereka, sehingga setiap pelajaran memiliki relevansi dan nilai yang nyata bagi mereka.
3. Membangun Kolaborasi Holistik
Saya menyadari bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk murid, orang tua, guru, dan komunitas, adalah kunci dalam mewujudkan visi berpihak pada murid. Kolaborasi ini memperkuat ekosistem pendidikan yang suportif dan mendorong kemajuan bersama.
Penerapan Inkuiri Apresiatif dalam Konteks Sehari-hari sebagai Pendidik
Inkuiri apresiatif menawarkan pendekatan positif dan berkelanjutan untuk mewujudkan visi berpihak pada murid. Berikut adalah beberapa pengalaman pribadi saya dalam menerapkan inkuiri apresiatif di lingkungan sekolah:
1. Menciptakan Budaya Positif di Kelas
Saya aktif membangun budaya kelas yang positif dan suportif dengan fokus pada kekuatan, potensi, dan pencapaian murid. Saya sadar akan pentingnya memberikan apresiasi dan pujian yang tulus, karena hal itu dapat memotivasi murid untuk terus belajar dan berkembang.