Melalui proses refleksi ini, dapat ditemukan kekuatan dan kelemahan yang ada, serta sejauh mana komitmen untuk menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan.
2. Penyusunan Rencana Tindakan
Setelah memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan motivasi yang mendasari, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana tindakan yang konkret.Â
Rencana ini mencakup langkah-langkah yang akan diambil untuk mempersiapkan diri menghadapi proses seleksi, memperkuat kompetensi pedagogik dan kepemimpinan, serta mengatasi tantangan yang mungkin timbul.
3. Membangun Jaringan Dukungan
Dukungan dari orang-orang di sekitar sangat penting dalam menghadapi tantangan dan mengatasi ketakutan.Â
Oleh karena itu, penting untuk membangun jaringan dukungan yang solid, baik dari rekan guru, keluarga, maupun komunitas Guru Penggerak.Â
Dengan memiliki orang-orang yang dapat memberikan dukungan moral dan praktis, proses menjalani peran sebagai Guru Penggerak akan menjadi lebih mudah.
4. Berkomitmen pada Proses Pembelajaran Berkelanjutan
Sebagai Guru Penggerak, proses pembelajaran tidak berhenti setelah menyelesaikan program pelatihan awal. Sebaliknya, itu hanya awal dari perjalanan panjang dalam pengembangan diri dan kontribusi terhadap perubahan positif dalam dunia pendidikan.Â
Oleh karena itu, penting untuk berkomitmen pada pembelajaran berkelanjutan, baik melalui pelatihan lanjutan, pengalaman lapangan, maupun kolaborasi dengan rekan-rekan sesama Guru Penggerak.