Rencana Kerja Program "Peta Pasagi: Melestarikan Budaya Sunda dengan Kreativitas Digital" untuk Lokakarya 7
Judul Program:
Peta Pasagi: Melestarikan Budaya Sunda dengan Kreativitas Digital
Lokasi:
Waktu Pelaksanaan:
3 Bulan (September - November 2024)
A. Latar Belakang
Di tengah era digital yang terus berkembang, saya sebagai guru bahasa Sunda di SMPN 1 Sumedang merasa perlu untuk memadukan upaya pelestarian budaya Sunda dengan kreativitas digital.Â
Dalam konteks ini, program "Peta Pasagi" lahir sebagai sebuah inisiatif untuk mengenalkan serta meningkatkan literasi aksara Sunda di kalangan siswa, dengan memanfaatkan teknologi digital, khususnya melalui pembuatan poster aksara Sunda digital.
B. Tujuan Program
Tujuan Umum:
1. Meningkatkan pemahaman dan kecakapan siswa dalam literasi budaya Sunda dan penggunaan aksara digital di SMPN 1 Sumedang.
2. Memelihara dan memperkuat identitas budaya Sunda di tengah siswa SMPN 1 Sumedang.
3. Memperindah lingkungan sekolah serta menciptakan suasana belajar yang inspiratif dan menyenangkan.
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang aksara Sunda dan idiom Sunda.
2. Mengembangkan keterampilan siswa dalam menggunakan teknologi digital untuk menciptakan karya seni, khususnya poster aksara Sunda.
3. Membangkitkan rasa kebanggaan siswa terhadap budaya Sunda.
4. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi pembelajaran dan kreasi siswa.
5. Memperindah estetika dan keindahan lingkungan sekolah melalui poster aksara Sunda.
C. Target Program
1. 100% siswa SMPN 1 Sumedang memiliki kemampuan dasar membaca dan menulis aksara Sunda.
2. 80% siswa SMPN 1 Sumedang mampu menggunakan teknologi digital untuk membuat poster.
3. 90% siswa SMPN 1 Sumedang merasa bangga terhadap budaya Sunda.
4. Menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung pembelajaran dan kreasi.
5. Menjadikan lingkungan sekolah lebih estetis dan menarik.
D. Capaian dan Langkah-Langkah Program
Capaian yang Diharapkan:
1. Peningkatan kemampuan siswa SMPN 1 Sumedang dalam membaca dan menulis aksara Sunda.
2. Peningkatan keterampilan siswa dalam menggunakan teknologi digital untuk menciptakan poster aksara Sunda.
3. Peningkatan pengetahuan siswa tentang idiom Sunda dan penerapannya.
4. Terbentuknya lingkungan sekolah yang lebih menarik dan berwarna berkat adanya poster aksara Sunda.
5. Peningkatan rasa bangga siswa terhadap budaya Sunda.
Langkah-Langkah Pelaksanaan:
1. Pembentukan Tim:
Mengumpulkan tim terdiri dari guru bahasa Sunda, pelatih aksara Sunda, dan perwakilan dari bidang kesenian atau multimedia.
2. Sosialisasi Program:
Melakukan sosialisasi program "Peta Pasagi" kepada siswa, guru, dan orang tua untuk memperoleh dukungan.
3. Pelatihan Siswa:
Mengadakan pelatihan dasar aksara Sunda dan pembuatan poster digital bagi siswa yang berminat.
4. Pemilihan dan Pengumpulan Idiom:
 Memilih idiom Sunda sebagai tema poster dan mengumpulkannya dari berbagai sumber.
5. Pembuatan Poster:
Siswa peserta program membuat poster digital menggunakan aksara Sunda dan ilustrasi menarik.
6. Pemasangan Poster:
Memasang poster digital yang telah dibuat di anak tangga sekolah secara rapi dan estetis.
7. Evaluasi:
Melakukan evaluasi program untuk menilai tingkat keberhasilan dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan untuk program selanjutnya.
E. Strategi
- Melibatkan siswa secara aktif dalam semua tahapan program, mulai dari perencanaan hingga pemasangan poster.
- Menggunakan teknologi digital yang menarik dan mudah diakses oleh siswa.
- Berkolaborasi dengan komunitas budaya Sunda untuk mendapatkan dukungan serta sumber belajar tambahan.
- Mengadakan lomba atau pameran poster untuk meningkatkan semangat siswa dalam menghargai budaya Sunda.
F. Mitra Utama
- Kepala sekolah
- Guru mata pelajaran
-Peserta didik
G. Rencana Evaluasi
Tujuan:
1. Mengukur tingkat keberhasilan program "Peta Pasagi" dalam mencapai tujuannya.
2. Mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk program berikutnya.
3. Memperoleh masukan dari siswa, guru, dan pihak terkait untuk pengembangan program selanjutnya.
Metode:
- Angket
- Observasi
- Wawancara
Instrumen Evaluasi:
- Angket
- Lembar Observasi
- Panduan Wawancara
Indikator Keberhasilan:
1. Penguasaan Aksara Sunda
2. Keterampilan Digital
3. Kesadaran Budaya
4. Estetika Sekolah
Analisis Data:
- Data akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
- Hasil analisis data akan digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan program serta area yang perlu ditingkatkan.
Tindak Lanjut:
- Hasil evaluasi akan digunakan untuk menyusun program berikutnya dengan lebih efektif dan efisien.
- Tim pelaksana program akan melakukan perbaikan dan pengembangan program berdasarkan masukan dan saran yang diperoleh.
Kemungkinan Tantangan dan Solusinya
Tantangan Internal:
Keterbatasan SDM:Â
Kurangnya jumlah guru bahasa Sunda yang memahami aksara Sunda dan teknologi digital.
Motivasi Siswa:Â
Minat siswa terhadap budaya Sunda dan program digital rendah.
Ketersediaan Sarana:Â
Kurangnya perangkat komputer dan akses internet untuk pelatihan dan pembuatan poster.
Waktu Pelaksanaan:Â
Kesulitan dalam menentukan jadwal program yang sesuai dengan jadwal belajar mengajar yang padat.
Keterampilan Teknis:Â
Siswa menghadapi kesulitan dalam menggunakan perangkat lunak desain digital.
Koordinasi: Kurangnya koordinasi antara tim pelaksana program.
Solusi:
1. Pelatihan SDM:Â
Menyelenggarakan pelatihan aksara Sunda dan teknologi digital bagi guru.
2. Meningkatkan Motivasi:Â
Mengadakan kegiatan menarik dan memberikan penghargaan kepada siswa yang berpartisipasi.
3. Kerjasama dengan Pihak Lain: Menjalin kerjasama dengan komunitas budaya Sunda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan pihak lain untuk mendapatkan dukungan.
4. Manajemen Waktu yang Efektif: Menyusun jadwal program yang fleksibel dan tidak mengganggu jadwal belajar.
5. Pembelajaran Software Desain: Memberikan pelatihan penggunaan perangkat lunak desain digital kepada siswa.
6. Koordinasi yang Baik: Membangun komunikasi yang efektif antara tim pelaksana program.
Tantangan Eksternal:
1. Dukungan Dana:Â
Keterbatasan dana untuk pelatihan, pembelian bahan poster, dan pemeliharaan program.
2. Dukungan Orang Tua: Kurangnya dukungan dari orang tua terhadap program.
3. Ketersediaan Komunitas Budaya: Kurangnya komunitas budaya Sunda di sekitar sekolah yang dapat membantu program.
4. Ketersediaan Pakar Aksara Sunda: Kesulitan dalam menemukan pakar aksara Sunda sebagai narasumber.
5. Perubahan Kebijakan: Kemungkinan adanya perubahan kebijakan sekolah yang dapat mengganggu kelancaran program.
Solusi:
1. Pengajuan Proposal Dana: Mengajukan proposal dana kepada pihak sekolah, komite sekolah, atau lembaga terkait.
2. Sosialisasi Program: Menjelaskan manfaat program kepada orang tua dan mendapatkan dukungan mereka.
3. Menjalin Jaringan: Membangun kerjasama dengan komunitas budaya Sunda di luar sekolah.
4. Mencari Pakar Aksara Sunda: Mencari pakar aksara Sunda melalui internet, organisasi budaya Sunda, atau perguruan tinggi.
Â
5. Adaptasi terhadap Perubahan: Mengikuti perkembangan kebijakan sekolah dan melakukan penyesuaian program bila diperlukan.
Program Peta Pasagi memiliki potensi besar untuk mencapai tujuannya dalam melestarikan budaya Sunda dan meningkatkan literasi aksara Sunda di SMPN 1 Sumedang dengan memanfaatkan teknologi digital.Â
Meskipun terdapat berbagai tantangan, program ini dapat dijalankan dengan solusi yang tepat dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi siswa, meningkatkan estetika sekolah, dan memperkuat identitas budaya di SMPN 1 Sumedang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H