Keterbatasan dana untuk pelatihan, pembelian bahan poster, dan pemeliharaan program.
2. Dukungan Orang Tua: Kurangnya dukungan dari orang tua terhadap program.
3. Ketersediaan Komunitas Budaya: Kurangnya komunitas budaya Sunda di sekitar sekolah yang dapat membantu program.
4. Ketersediaan Pakar Aksara Sunda: Kesulitan dalam menemukan pakar aksara Sunda sebagai narasumber.
5. Perubahan Kebijakan: Kemungkinan adanya perubahan kebijakan sekolah yang dapat mengganggu kelancaran program.
Solusi:
1. Pengajuan Proposal Dana: Mengajukan proposal dana kepada pihak sekolah, komite sekolah, atau lembaga terkait.
2. Sosialisasi Program: Menjelaskan manfaat program kepada orang tua dan mendapatkan dukungan mereka.
3. Menjalin Jaringan: Membangun kerjasama dengan komunitas budaya Sunda di luar sekolah.
4. Mencari Pakar Aksara Sunda: Mencari pakar aksara Sunda melalui internet, organisasi budaya Sunda, atau perguruan tinggi.
Â
5. Adaptasi terhadap Perubahan: Mengikuti perkembangan kebijakan sekolah dan melakukan penyesuaian program bila diperlukan.