Sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP), saya diperkenalkan pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) melalui dua tulisannya yang berpengaruh, yaitu "Tut Wuri Handayani" dan "Pendidikan".
Melalui eksplorasi ini, saya menemukan bahwa KHD tidak hanya mengemukakan gagasan-gagasan tentang pendidikan, tetapi juga membangun kerangka pemikiran yang kokoh, yang menjadi landasan bagi pendidikan yang memerdekakan, berpusat pada murid, dan selaras dengan kodrat alam dan zaman.
Memahami Makna "Tut Wuri Handayani"
Frasa "Tut Wuri Handayani" yang diungkapkan oleh KHD tidak sekadar merupakan sebuah kalimat, tetapi lebih dari itu, menjadi landasan filosofis bagi pendidikan yang diusungnya.Â
Frasa ini menggambarkan peran guru sebagai pembimbing yang lembut, memberikan arahan dan dukungan kepada murid tanpa memaksakan kehendak. Guru bagaikan petani yang penuh kasih, merawat tanamannya agar tumbuh sesuai dengan kodratnya.
Menelusuri Esensi "Pendidikan" Menurut KHD
Dalam tulisannya yang berjudul "Pendidikan", KHD merumuskan pendidikan sebagai suatu usaha untuk menuntun segala kodrat yang dimiliki oleh anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.Â
Dengan demikian, pendidikan tidak hanya tentang transfer ilmu pengetahuan semata, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan budi pekerti yang luhur.
Pilar-Pilar Pemikiran KHD dalam Pendidikan
Kerangka pemikiran KHD yang dibangun dalam pemikirannya tentang pendidikan mencakup beberapa pilar utama, yang menjadi landasan bagi praktik pendidikan yang memerdekakan: