Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid dengan Model 4F

15 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 15 Maret 2024   09:39 6986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Model 4F akan menjadi pedoman dalam merancang dan merefleksikan program pendidikan saya. Saya akan memastikan agar setiap program saya memiliki fokus yang jelas, formulasi yang terperinci, fasilitasi yang efektif, dan umpan balik yang konstruktif.

Saya meyakini bahwa penerapan pembelajaran yang saya peroleh dalam modul ini akan membawa dampak yang signifikan dalam praktik pengajaran saya. Dengan mematuhi komitmen, memastikan dampak positif, dan mendukung murid mencapai potensi terbaik mereka, saya berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam perkembangan pendidikan dan kemajuan murid-murid saya. Ini adalah langkah penting dalam perjalanan saya sebagai seorang pendidik yang berdedikasi dan berkomitmen.

Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid telah memberikan landasan yang kuat bagi perkembangan saya sebagai pendidik.

Saya yakin bahwa dengan menerapkan pembelajaran yang saya peroleh, saya dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam memajukan pendidikan yang inklusif dan berdampak positif bagi setiap murid.

Jurnal refleksi ini merefleksikan pengalaman dan pembelajaran pribadi saya selama modul 3.3. 

Setiap individu dapat memiliki pengalaman dan pembelajaran yang berbeda, dan penting untuk menyadari konteks dan kebutuhan unik masing-masing dalam merancang jurnal refleksi mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun