Selamat datang di Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2 yang memperkenalkan konsep pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Modul ini akan menggali lebih dalam melalui analisis video yang memberikan wawasan tentang tantangan dan keputusan strategis yang dihadapi oleh seorang pemimpin dalam konteks pengelolaan sumber daya manusia.Â
Mari kita bersama-sama meresapi video ini untuk memahami peran pemimpin dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan organisasi dan kesejahteraan individu.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Kemampuan CGP dalam menganalisis visi dan inisiatif perubahan yang disajikan dalam tayangan video praktik.
Kemampuan CGP dalam mengidentifikasi kegiatan yang terkait dengan setiap tahapan B - A - G - J - A yang tergambar dalam tayangan video.
Kemampuan CGP dalam mengenali peran pemimpin pembelajaran yang tergambar dalam tayangan video.
Kemampuan CGP dalam menganalisis modal utama yang dimanfaatkan dalam contoh video praktik yang baik.
Pertanyaan Pemandu dan Jawaban
Gunakan pertanyaan - pertanyaan di bawah ini untuk membantu menganalisis video
1. Kira-kira apakah visi dari sekolah tempat guru dalam video tersebut mengabdi?
Jawaban
Terwujudnya ruang belajar impian yang memenuhi kebutuhan dan kenyamanan siswa untuk mendukung pengalaman belajar yang optimal.
2. Apakah prakarsa perubahan yang akan dilakukan oleh guru dalam tayangan video?
Jawaban
Mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan, memberikan suasana yang mendukung kesenangan dan kenyamanan siswa selama proses pembelajaran.
3. Apakah Pertanyaan Utama dari kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video tersebut?
Jawaban
Bagaimana strategi yang efektif untuk menciptakan kelas yang nyaman dan menyenangkan dalam pembelajaran? Apa langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk menciptakan atmosfer yang positif dan kreatif dalam ruang kelas?
4. Kegiatan/tindakan apa yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video yang menggambarkan tahapan:
Jawaban
B (BUAT PERTANYAAN)
Guru menampilkan istilah "Penyemangat Belajar" untuk merangsang rasa ingin tahu murid.
Guru bertanya kepada murid terkait istilah tersebut, "Apa yang timbul di pikiran kalian saat melihat kata i ni di papan tulis?"
Guru mengumpulkan informasi mengenai pendapat dan pengalaman murid terkait suasana kelas yang menyenangkan untuk belajar.
Guru bertanya kepada murid, "Apa yang kalian sukai dari kelas kita?"
A (AMBIL PELAJARAN)
Guru mengajak seluruh murid untuk mengunjungi kelas 2 dan kelas 6 selama istirahat, dengan tujuan mendapatkan inspirasi untuk menciptakan kelas yang memotivasi belajar.
Murid mengidentifikasi elemen yang disukai dari kelas lain sebagai penyemangat belajar dan bertanya kepada murid dari kelas tersebut.
Setiap kelompok diskusi membahas preferensi mereka dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
G (GALI MIMPI)
Guru menyiapkan peralatan dan materi untuk didistribusikan ke setiap kelompok.
Murid diminta menutup mata dan membayangkan kelas yang menyenangkan sebagai penyemangat dalam belajar. Setiap kelompok menggambarkan kelas nyaman sesuai dengan imajinasi mereka. Kelompok kemudian mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas.
J (JABARKAN RENCANA)
Murid diundang untuk berkontribusi menentukan kebutuhan yang diperlukan untuk mewujudkan kelas impian.
Murid menjelaskan kelas impian yang diinginkan sebagai sumber motivasi belajar.
Guru mencatat daftar kelas impian murid di papan tulis dan menugaskan setiap murid untuk berpartisipasi dalam mewujudkan kelas impian yang menyenangkan.
A (ATUR EKSEKUSI)
Murid diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam menentukan pembagian tugas di dalam kelompok.
Guru dan murid melakukan diskusi untuk menyusun jadwal pelaksanaan dan merencanakan tata letak kelas impian.
Murid menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan tugas yang telah ditugaskan masing-masing. Seluruh murid dibimbing oleh guru secara bergotong-royong untuk merealisasikan kelas impian yang akan menjadi sumber motivasi belajar.
5. Apa peran pemimpin yang tergambar dalam tayangan video?
Jawaban
Pemimpin pembelajaran yang berorientasi pada penguatan berpikir berbasis kekuatan/aset individu. Pemimpin mampu mengembangkan diri dan muridnya. Kompetensi kepemimpinan mencakup manajerial untuk mengelola potensi murid dan lingkungan sekolah.
6. Apa saja modal utama yang dimanfaatkan oleh pemimpin pembelajaran dalan tayangan video? lalu bagaimana pemanfataannya?
Jawaban
Modal Manusia
Dengan strategi pemetaan sumber daya dan aset, guru berupaya mewujudkan kelas impian. Murid terbukti sangat kooperatif, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap tugas.Â
Guru melakukan identifikasi dan penyebaran sumber daya dengan cermat, memastikan penggunaannya secara optimal untuk mendukung potensi unik setiap murid.Â
Kemitraan guru-murid terbangun dalam suasana pembelajaran yang inspiratif, menciptakan kelas yang dinamis dan memotivasi. Melalui pemetaan yang bijak, guru menjadikan setiap aset dan potensi murid sebagai fondasi keberhasilan dalam mewujudkan suasana belajar yang bermakna dan menggairahkan.
Modal Sosial
Melalui kerja sama sinergis, terjalin kolaborasi antara rekan sejawat guna merumuskan prakarsa perubahan yang inovatif. Dengan meminta izin dan bekerja bersama guru kelas 2 dan 6, dilakukan observasi kelas yang mendalam.Â
Langkah ini dirancang untuk menggali wawasan yang komprehensif terkait proses pembelajaran, memungkinkan pengembangan solusi yang holistik.Â
Kolaborasi ini menciptakan ruang bagi pertukaran ide, pengalaman, dan pemahaman, mengarah pada upaya bersama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.Â
Dengan pendekatan partisipatif ini, diharapkan terbentuk inisiatif positif yang mendukung kemajuan dan perubahan berkelanjutan di lingkungan pendidikan.
Modal Fisik.
Modal fisik mencakup fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Bangunan kelas dapat diatur dengan rapi, memenuhi keinginan murid.Â
Hiasan dinding berfungsi sebagai inspirasi dan menutupi kerusakan dinding. Adanya rak buku dengan koleksi bermutu dan meja serta kursi yang dapat diatur memastikan kenyamanan belajar.Â
Semua ini bukan hanya sebagai fasilitas fisik, tetapi juga sebagai elemen-elemen yang membangun lingkungan belajar yang kondusif dan memotivasi.Â
Modal fisik yang terurus dengan baik tidak hanya memenuhi kebutuhan praktis, tetapi juga menciptakan atmosfer positif bagi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Modal Lingkungan/Alam
Penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan untuk dekorasi kelas merupakan modal lingkungan yang bernilai tinggi. Inisiatif ini menciptakan suatu lingkungan pembelajaran yang berkesan, sambil mendukung keberlanjutan.Â
Pilihan bahan yang ramah lingkungan dapat mencakup material daur ulang atau sumber daya alam yang terbarukan. Upaya ini tidak hanya mendukung kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan contoh positif kepada murid tentang tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian alam.Â
Dengan memanfaatkan modal lingkungan ini, kelas menjadi lebih berdaya, mengajarkan nilai-nilai keberlanjutan, dan memberikan pengalaman belajar yang holistik.
Modal Finansial
Pemanfaatan Dana BOS sebagai modal finansial menjadi kunci penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, uang kas kelas memberikan dukungan keuangan yang esensial untuk membeli alat dan bahan yang mendukung kenyamanan dan keberhasilan pembelajaran.Â
Modal finansial ini membuka peluang pengembangan kelas impian dengan fasilitas yang memadai. Keberhasilan pengelolaan dana ini tidak hanya memastikan kebutuhan dasar terpenuhi, tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran yang inspiratif dan berdaya guna.Â
Dengan manajemen finansial yang baik, kelas dapat menjadi sarana pendidikan yang produktif dan mendukung perkembangan optimal murid.
Modal Politik
Modal politik mencakup kebijakan kepala sekolah yang progresif dan mendukung segala perubahan positif demi peningkatan kualitas pembelajaran.Â
Kesediaan kepala sekolah untuk mengambil langkah-langkah politik yang mendukung inovasi dan perkembangan menggambarkan komitmen pada perbaikan sistem pendidikan.Â
Dengan kepemimpinan yang bijaksana, modal politik tersebut mendorong partisipasi aktif dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan yang berorientasi pada pencapaian hasil yang optimal. Dengan demikian, modal politik menjadi instrumen utama dalam mengarahkan arus perubahan yang positif dalam dunia pendidikan.
Modal agama dan budaya
Modal agama dan budaya tercermin dalam karakter santun dan penghormatan kepada guru melalui salam sebelum masuk sekolah. Sikap gotong royong murid menonjol, mendorong kerjasama dalam mewujudkan kelas impian.Â
Aspek agama mengajarkan nilai-nilai moral dan etika, sementara budaya merangkul kekayaan keragaman dan kerjasama dalam lingkungan belajar.Â
Keberadaan modal ini menciptakan atmosfer belajar yang penuh rasa hormat, solidaritas, dan kepedulian, mengukuhkan fondasi yang kokoh bagi pembentukan karakter dan nilai-nilai positif dalam pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H