Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa saja Upaya yang akan Guru Lakukan untuk Mempelajari Target Perilaku di PMM? Inilah 4 Jawabannya!

11 Februari 2024   17:35 Diperbarui: 11 Februari 2024   17:50 25340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bingung memahami dan mengisi target perilaku di PMM? 4 upaya ini bisa membantu! Platform Merdeka Mengajar (PMM) menyediakan fitur Target Perilaku untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru. Namun, masih bingung bagaimana memahaminya?

Target perilaku merupakan panduan penting bagi individu, seperti guru dan siswa, dalam mencapai tujuan kinerja atau pembelajaran. Memahami dan menetapkan target perilaku yang jelas dan terukur menjadi kunci untuk meraih hasil optimal.

Mengapa mempelajari target perilaku penting?

1. Memberikan arah dan fokus: Target perilaku membantu individu untuk memusatkan perhatian pada aspek-aspek yang ingin ditingkatkan, sehingga memaksimalkan upaya dan energi.
2. Mengembangkan kemampuan dan potensi: Target yang terukur memungkinkan individu untuk melacak kemajuan dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, mendorong pertumbuhan dan perkembangan.
3. Meningkatkan motivasi dan akuntabilitas: Menetapkan target perilaku menumbuhkan rasa tanggung jawab dan mendorong individu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4 Upaya mempelajari target perilaku

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk mempelajari target perilaku siswa secara detail:

1. Memahami Standar Kompetensi Guru:


Untuk memahami standar kompetensi guru, perlu dipahami bahwa terdapat empat komponen utama dalam standar tersebut. Pertama, kompetensi pedagogik mengacu pada kemampuan guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Ini termasuk pemahaman materi, metode pengajaran, dan evaluasi hasil belajar siswa. 

Kedua, kompetensi kepribadian mencakup karakter personal guru yang mencerminkan kepribadian yang arif, berwibawa, dan berakhlak mulia. 

Ketiga, kompetensi sosial menyangkut kemampuan guru dalam berinteraksi dengan siswa, rekan kerja, dan masyarakat dengan hubungan yang harmonis dan kolaboratif. 

Terakhir, kompetensi profesional melibatkan penguasaan materi pembelajaran dan kemampuan pengembangan diri secara profesional.

Dengan pemahaman ini, guru dapat menetapkan target perilaku siswa yang sesuai dengan kebutuhan. Mereka dapat memilih indikator perilaku yang ingin ditingkatkan atau dipelajari, sehingga dapat merumuskan strategi pembelajaran yang lebih tepat. Hal ini akan mendukung perkembangan siswa secara optimal dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

2. Mengidentifikasi Perilaku yang Sesuai dengan Kebutuhan Kelas:


Untuk mengidentifikasi perilaku siswa yang sesuai dengan kebutuhan kelas, guru perlu melaksanakan beberapa tindakan yang meliputi observasi, analisis, dan interaksi langsung dengan siswa. 

Observasi langsung merupakan langkah pertama di mana guru secara aktif memantau perilaku siswa selama aktivitas kelas terkait target perilaku yang ingin dicapai. Dengan mengamati interaksi siswa di dalam kelas, guru dapat memperhatikan partisipasi, komunikasi, dan penyelesaian tugas mereka.

Selain itu, perekaman audio/visual juga berguna untuk memahami lebih dalam perilaku siswa. Dengan merekam aktivitas kelas, guru dapat merefleksikan praktik pengajaran dan mengidentifikasi perilaku siswa yang perlu ditingkatkan.

Komunikasi langsung dengan siswa juga penting. Melalui wawancara, guru dapat memahami motivasi, tantangan, dan harapan siswa dalam belajar. Sementara melalui survei, guru dapat mengumpulkan pendapat siswa tentang lingkungan belajar dan perilaku teman mereka.

Dengan menjalankan langkah-langkah tersebut, guru dapat mengidentifikasi perilaku siswa yang sesuai dengan kebutuhan kelas secara menyeluruh. Hal ini memungkinkan guru untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih tepat dan mendukung perkembangan siswa secara optimal.

3. Melakukan Kegiatan Umpan Balik:


Untuk melaksanakan kegiatan umpan balik, guru perlu mempraktikkan komunikasi terbuka dan memberikan umpan balik secara teratur kepada siswa untuk mengevaluasi perkembangan target perilaku yang telah diterapkan. Berikut adalah rincian tentang kegiatan umpan balik:

1. Komunikasi Terbuka: Guru harus menciptakan suasana yang mendukung komunikasi terbuka dengan siswa. Ini melibatkan memberikan waktu untuk mendengarkan pandangan siswa dan memberi mereka peluang untuk menyampaikan pendapat serta masukan terkait proses pembelajaran.

2. Umpan Balik yang Konstruktif: Guru harus memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa, baik secara individual maupun secara keseluruhan. Umpan balik tersebut harus jelas, spesifik, dan memberikan arahan untuk perbaikan. Fokusnya juga harus pada upaya dan proses belajar siswa, bukan hanya pada hasil akhirnya.

3. Pemanfaatan Hasil Evaluasi: Guru harus memanfaatkan hasil evaluasi, seperti hasil ujian, tugas, proyek, dan observasi kelas, untuk memberikan umpan balik yang relevan. Ini membantu guru dalam memahami kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang sesuai dengan kebutuhan individu.

Dengan menjalankan kegiatan umpan balik secara teratur, guru dapat memantau sejauh mana perkembangan target perilaku siswa. Hal ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan strategi pembelajaran, memberikan dukungan tambahan, dan memotivasi siswa untuk mencapai perilaku yang diharapkan.

4. Melakukan Perencanaan Kinerja yang Baik:


Untuk melakukan perencanaan kinerja yang efektif, guru harus mengikuti serangkaian langkah yang terstruktur untuk menetapkan target perilaku siswa yang jelas dan terukur. Berikut adalah penjelasan detail mengenai langkah-langkah tersebut:

Menganalisis Kebutuhan Kelas: Guru harus melakukan analisis menyeluruh terhadap kebutuhan kelas, termasuk karakteristik siswa, tingkat pemahaman mereka, serta tantangan yang dihadapi. Dengan pemahaman yang mendalam ini, guru dapat menetapkan target perilaku siswa yang relevan dengan konteks kelas.

Menetapkan Tujuan Pembelajaran: Setelah menganalisis kebutuhan kelas, guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran yang SMART (Spesifik, Terukur, Mencapai, Relevan, dan Terbatas waktu). Tujuan ini akan menjadi pedoman dalam menetapkan target perilaku siswa yang diharapkan.

Mengidentifikasi Indikator Perilaku: Guru harus mengidentifikasi indikator perilaku yang terkait dengan tujuan pembelajaran. Indikator ini harus dapat diobservasi dan diukur, sehingga guru dapat memantau perkembangan perilaku siswa secara terperinci.

Merumuskan Strategi Pembelajaran: Setelah menetapkan tujuan dan indikator perilaku, guru perlu merumuskan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi ini harus didesain untuk mendukung tercapainya target perilaku siswa melalui metode pengajaran, media pembelajaran, dan penilaian yang sesuai.

Melalui perencanaan kinerja yang baik, guru dapat menetapkan target perilaku siswa yang spesifik dan terukur, serta merancang pembelajaran yang mendukung perkembangan siswa sesuai dengan harapan. Dengan demikian, langkah-langkah ini menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pencapaian hasil belajar siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun