a. Uji legal: Tidak melanggar hukum.
b. Uji regulasi: Melanggar peraturan atau kode etik.
c. Uji intuisi: Tidak terasa benar menurut intuisi Bu Ira.
d. Uji publikasi: Reaksi orang lain dapat negatif.
e. Uji panutan: Tidak ingin orang lain melakukan hal yang sama.
5. Lakukan pengujian Paradigma Benar lawan Benar:
a. Individu lawan masyarakat: Lebih menguntungkan masyarakat.
b. Rasa keadilan lawan rasa kasihan: Lebih adil.
c. Kebenaran lawan kesetiaan: Lebih mementingkan kebenaran.
d. Jangka pendek lawan jangka panjang: Lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
6. Lakukan Prinsip Resolusi:
a. Berpikir Berbasis Hasil Akhir: Menentukan solusi yang paling memungkinkan mencapai tujuan kesejahteraan siswa dan citra sekolah.
b. Berpikir Berbasis Peraturan: Memilih opsi yang sesuai dengan aturan dan norma yang relevan.
c. Berpikir Berbasis Rasa Peduli: Memilih opsi yang paling minim dampak negatifnya bagi siswa dan sekolah.
7. Investigasi opsi trilema:
Bu Ira dapat mencari opsi lain seperti memberikan peringatan atau dukungan kepada Pak Arman dalam memperbaiki perilakunya. Mungkin ada cara untuk menggabungkan beberapa opsi atau memodifikasi opsi yang ada.
8. Buat keputusan:
Bu Ira memutuskan untuk berbicara dengan Pak Arman secara pribadi dan memperingatkannya tentang dampak perilakunya terhadap siswa dan citra sekolah.
9. Tinjau kembali keputusan dan refleksikan:
Bu Ira harus memastikan bahwa keputusannya sesuai dengan nilai-nilai yang dipegangnya, dan belajar dari proses pengambilan keputusan ini untuk menghadapi dilema etika di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H