Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Enaknya Jadi Guru di Era Digital

4 Februari 2024   07:14 Diperbarui: 4 Februari 2024   07:43 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru di era digital/FB Isur Suryati

Misalnya, kita bisa bikin grup diskusi di platform online, di situ siswa bisa saling sharing pendapat atau bertanya. Jadi, interaksi antara guru dan siswa enggak cuma terjadi dalam kelas, tapi bisa lanjut di luar jam pelajaran juga.

Satu manfaat lagi yang gak kalah penting adalah kemampuan kita untuk memperluas jangkauan pendidikan.

Dengan adanya platform belajar online, kita bisa menjangkau siswa yang berada di daerah terpencil atau yang tidak bisa hadir ke sekolah secara fisik. 

Ini sangat penting untuk menyediakan kesempatan belajar yang lebih adil bagi semua siswa, termasuk yang ada di daerah terpencil.

Tapi tentu saja, tidak ada manis tanpa pahit. Tantangan menjadi guru di era digital juga ada, dan kita tidak boleh melupakan tantangannya. 

Salah satu tantangan yang perlu kita hadapi adalah kesiapan infrastruktur. Tidak semua sekolah memiliki akses internet yang cepat atau komputer yang memadai. 

Jadi, ini adalah sebuah pertanyaan besar, bagaimana caranya kita bisa memaksimalkan teknologi jika sumber daya dan fasilitasnya terbatas?

Tantangan lainnya adalah perubahan kultur dan keterampilan. Kita sebagai guru harus adaptif dan terus belajar tentang teknologi terkini. 

Terkadang, siswa-siswa kita lebih akrab dengan teknologi daripada kita, jadi tidak jarang membuat kita merasa ketinggalan atau tidak percaya diri. Tapi, jangan khawatir! 

Meskipun terlihat bahwa anak-anak itu sangat paham tentang teknologi, kita yang menjadi guru memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas. 

Lebih baik, kita manfaatkan pengetahuan kita dan belajar bersama dengan mereka, daripada terus merasa cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun