Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lembar Catatan Pra-Observasi Guru pada Pelaksanaan Kinerja di PMM

26 Januari 2024   19:56 Diperbarui: 26 Januari 2024   20:36 9075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com

Sebagai seorang pendidik yang harus terlibat aktif dalam pelaksanaan kinerja di platform Merdeka Mengajar, saya sering merasakan kebingungan terkait dengan lembar catatan dan naskah wawancara observasi kelas. 

Pengalaman ini menjadi tantangan baru yang mempengaruhi kualitas tugas pendidikan saya. Cerita ini mencerminkan perjalanan saya untuk memahami dan mengatasi kebingungan tersebut.

Pertama kali diperkenalkan dengan lembar catatan dan naskah wawancara observasi kelas di platform Merdeka Mengajar, saya merasakan campuran antara kekaguman dan kebingungan. 

Meskipun semangat untuk meningkatkan kualitas pengajaran melalui observasi dan evaluasi besar, kompleksitas instrumen-instrumen tersebut menimbulkan kebingungan yang nyata. 

Saya menyadari bahwa bimbingan lebih lanjut diperlukan untuk memahami setiap aspek dalam lembar catatan dan wawancara pra-observasi.

Kekhawatiran mengenai kemampuan saya untuk memahami dan mengimplementasikan instrumen-instrumen tersebut menjadi rintangan yang nyata dalam mencapai tujuan pembelajaran. 

Pemahaman yang mendalam terhadap instrumen-instrumen tersebut menjadi kunci untuk memberikan pengajaran yang optimal dan berkontribusi positif pada kemajuan siswa.

Pertanyaan mendasar tentang rincian tujuan observasi, perancangan metode observasi yang efektif, dan hal-hal yang seharusnya diperhatikan selama evaluasi menjadi sumber kebingungan. 

Penggunaan instrumen-instrumen ini di platform Merdeka Mengajar semakin penting dalam mengukur dan meningkatkan kinerja saya sebagai pendidik.

Meskipun dihadapkan pada kesulitan, saya melihat kesempatan untuk belajar dan berkembang. Saya mengambil inisiatif untuk memahami instrumen-instrumen tersebut dengan lebih baik. 

Sumber daya yang disediakan oleh platform, seperti panduan pengguna dan webinar, menjadi pedoman saya untuk meningkatkan pemahaman terhadap lembar catatan dan wawancara observasi kelas.

Dengan langkah-langkah yang diambil secara progresif, saya mulai merinci tujuan observasi secara lebih jelas, memahami metode observasi sesuai konteks pembelajaran saya, dan fokus pada poin-poin kritis yang perlu diperhatikan. 

Saya berdiskusi dengan rekan-rekan guru di platform, bertukar pengalaman, dan mencari strategi bersama untuk mengatasi kebingungan yang sama.

Seiring berjalannya waktu, upaya keras saya terbukti berhasil. Saya menjadi lebih percaya diri dalam mengimplementasikan instrumen-instrumen tersebut dan melihat dampak positifnya terhadap kualitas pengajaran saya. 

Proses observasi dan evaluasi tidak lagi menjadi beban, melainkan sarana yang membantu perkembangan saya dan memberikan kontribusi maksimal dalam dunia pendidikan.

Pengalaman kebingungan pada awalnya, meskipun menantang, akhirnya menjadi kisah pembelajaran yang berharga. Saya menyadari bahwa perjalanan menuju pemahaman dan penguasaan terhadap instrumen evaluasi adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan seorang pendidik yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengajaran. 

Keberhasilan saya sebagai guru di platform Merdeka Mengajar kini tidak hanya menjadi prestasi pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi rekan-rekan guru lain yang mungkin mengalami kebingungan serupa.

Definisi Pra-Observasi

Pra-observasi di platform Merdeka Mengajar adalah langkah krusial sebelum memulai observasi kelas. Pada tahap ini, kepala sekolah atau pengamat berinteraksi dengan guru, membahas tujuan observasi, metode yang akan digunakan, dan poin-poin penting yang harus diperhatikan selama observasi.

Tujuan Pra-Observasi

Tujuan utama dari pra-observasi adalah memastikan bahwa guru dan pengamat memiliki pemahaman yang seragam mengenai tujuan observasi. Selain itu, tahap ini bertujuan untuk mempersiapkan guru secara psikologis dan fisik agar mereka dapat menghadapi proses observasi dengan keyakinan dan kesiapan yang optimal.

Langkah-Langkah Pra-Observasi

Beberapa langkah strategis pada tahap pra-observasi di Merdeka Mengajar mencakup:

1. Menjelaskan Tujuan Observasi kepada Guru:
Pengamat memberikan penjelasan mendalam tentang tujuan observasi agar guru memiliki gambaran yang jelas tentang ekspektasi yang diinginkan.

2. Menjelaskan Metode Observasi:
Pemahaman mengenai metode observasi penting. Pengamat harus memastikan guru memahami bagaimana proses observasi akan dilakukan.

3. Menjelaskan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:
Poin-poin kritis yang menjadi fokus pengamatan harus dijelaskan secara rinci agar guru dapat mempersiapkan diri sesuai dengan harapan.

3. Membuat Kesepakatan Waktu dan Tempat Observasi:
Menetapkan waktu dan tempat observasi yang sesuai dengan jadwal guru, serta memastikan lingkungan yang kondusif untuk proses evaluasi.

4. Membuat Kesepakatan Waktu dan Tempat Diskusi Pasca-Observasi:
Menentukan waktu dan tempat untuk diskusi pasca-observasi. Ini memungkinkan guru dan pengamat untuk mendiskusikan hasil observasi dan rekomendasi dengan efektif.

Contoh Lembar Catatan Percakapan Pra-Observasi

Informasi Umum

Hari/Tanggal: [Tanggal]
Waktu: [Waktu]
Tempat: [Tempat]
Nama Guru: [Nama Guru]
Kelas: [Kelas yang Diobservasi]
Mata Pelajaran: [Mata Pelajaran yang Diobservasi]

Agenda

1. Menjelaskan tujuan observasi.
2. Menjelaskan metode yang akan digunakan selama observasi.
3. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan selama observasi.
4. Membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat observasi.
5. Membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat diskusi pasca-observasi.

Catatan

1. Tujuan observasi telah dijelaskan dengan baik kepada guru.
2. Metode yang akan digunakan selama observasi telah dijelaskan dengan baik kepada guru.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama observasi telah dijelaskan dengan baik kepada guru.
4. Kesepakatan mengenai waktu dan tempat observasi telah dibuat.
5. Kesepakatan mengenai waktu dan tempat diskusi pasca-observasi telah dibuat.

Dengan menggunakan lembar catatan pra-observasi, Merdeka Mengajar dapat memastikan bahwa guru-guru terlibat dalam proses observasi dengan pemahaman yang jelas dan kesiapan optimal. Proses ini menjadi fondasi penting untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan kinerja guru secara keseluruhan.

Wawancara pra-observasi kelas adalah suatu proses yang ditempuh sebelum pelaksanaan observasi kelas. Wawancara ini bertujuan untuk membicarakan tujuan observasi, metode yang akan diterapkan, dan aspek-aspek yang harus diperhatikan selama pengamatan. Wawancara ini umumnya dilakukan oleh supervisor atau kepala sekolah bersama guru yang akan diobservasi.

Tujuan dari wawancara pra-observasi kelas adalah memastikan bahwa guru dan supervisor memiliki kesamaan pemahaman terkait tujuan observasi. 

Selain itu, tujuan wawancara ini juga untuk mempersiapkan guru secara psikologis dan fisik agar dapat menghadapi proses observasi dengan keyakinan dan kesiapan yang optimal.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam wawancara pra-observasi kelas melibatkan:

1. Memberikan penjelasan tentang tujuan observasi kepada guru.
2. Menjelaskan metode yang akan diterapkan selama proses observasi.
3. Memberikan informasi tentang hal-hal yang perlu diperhatikan selama observasi.
4. Mencapai kesepakatan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan observasi.
5. Menentukan kesepakatan waktu dan tempat untuk melakukan diskusi pasca-observasi.
6. Mencatat hasil percakapan pada lembar catatan pra-observasi.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, wawancara pra-observasi kelas menjadi suatu instrumen yang efektif untuk memastikan persiapan dan kesiapan guru dalam menghadapi proses observasi dengan sebaik mungkin.

Berikut adalah naskah wawancara pra-observasi kelas yang dilakukan oleh seorang guru:

Wawancara Pra-Observasi Kelas

Tanggal: [Tanggal]
Waktu: [Waktu]
Lokasi: [Lokasi]
Peserta:

Guru: [Nama Guru]
Kepala Sekolah: [Nama Kepala Sekolah]

Agenda:

Pengenalan
Tujuan observasi
Metode observasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Kesimpulan dan tindak lanjut

Pertanyaan:

1. Guru, sebagai pendidik yang akan diobservasi, apakah Anda telah siap untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun?
2. Metode apa yang akan Anda terapkan dalam pembelajaran kelas ini, dan apa alasan di balik pemilihan metode tersebut?
3. Apakah ada aspek tertentu yang Anda anggap menjadi kendala dalam menyampaikan pembelajaran kelas ini?
4. Bagaimana Anda merencanakan untuk mengatasi kendala tersebut, atau apakah Anda memiliki alternatif lain yang dapat diterapkan?

Mari kita bersama-sama mengidentifikasi aspek-aspek yang telah berjalan dengan baik dan hal-hal yang perlu perbaikan, berdasarkan hasil observasi yang akan dilakukan.

Catatan:

1. Guru menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Metode yang akan digunakan oleh guru adalah metode induktif, dengan tujuan untuk memperjelas konsep yang sudah dijelaskan sebelumnya.

2. Guru mengakui kesulitan dalam mengatur waktu pembelajaran karena adanya banyak aktivitas yang perlu dilakukan.
Sebagai alternatif, guru mencadangkan opsi untuk mengurangi jumlah aktivitas atau meminta waktu tambahan untuk melaksanakan pembelajaran.

3. Bersama-sama, guru dan kepala sekolah mengidentifikasi aspek-aspek yang sudah berjalan baik, seperti penggunaan metode induktif yang membantu siswa memahami konsep yang dijelaskan. 

Sedangkan aspek yang perlu diperbaiki adalah kendala dalam mengatur waktu pembelajaran, yang dapat diatasi dengan mengurangi jumlah aktivitas atau meminta waktu tambahan.

Wawancara pra-observasi kelas ini menyatukan tujuan observasi, metode observasi, hal-hal yang perlu diperhatikan, dan kesimpulan dari interaksi ini. 

Melalui wawancara ini, guru dan kepala sekolah dapat memastikan kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai rencana, sambil mengidentifikasi dan memperbaiki aspek-aspek yang perlu perhatian khusus dalam pembelajaran kelas mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun